TEMPO.CO, Cirebon - Sejumlah truk pengangkut non-BBM dan bahan makanan masih terlihat di jalur Pantura. Sebagian pemudik pun memilih untuk melewati Pantura dibanding Tol Cipali.
Berdasarkan pantauan Tempo di depan Pasar Tegalgubug, kendaraan sesekali tersendat akibat adanya aktivitas warga di pasar sandang tersebut. Seperti diketahui, setiap Selasa dan Sabtu pasar sandang Tegalgubug memasuki hari pasaran.
Tersendatnya kendaraan karena adanya lalu lalang pembeli di depan pasar. Polisi pun membantu menyeberangkan pembeli secara berkelompok, sehingga tersendatnya kendaraan tidak terlalu lama.
Selain itu, sejak dinihari atau sejak aktivitas pasar dimulai pada Sabtu, 11 Juli dinihari, polisi telah menghalau pedagang untuk tidak berjualan di bahu jalan. Tidak hanya itu, polisi dari jajaran Polres Cirebon pun membentuk pagar betis dan menghalau setiap becak, angkot, maupun bus yang berusaha untuk berhenti atau ngetem di depan pasar.
Sementara itu, sebagian pemudik yang menggunakan mobil pribadi ternyata lebih memilih untuk menggunakan jalur Pantura. "Bukan tidak mau bayar tol, tapi untuk keamanan saja," kata Widodo, warga Bekasi yang hendak mudik bersama keluarganya ke Purworejo.
Adanya kecelakaan berturut-turut di Tol Cipali membuat dirinya dan keluarga takut masuk ke dalam Tol Cipali. "Jadi biar rugi waktu sedikit, tapi bisa selamat," kata Widodo. Selain itu, saat ini jalur Pantura juga belum terlalu padat.
Sementara itu berdasarkan pantauan, kendaraan pribadi yang keluar dari gerbang Tol Palimanan di Tol Cipali sudah semakin banyak. Antrean panjang di gerbang pun terjadi. Sebagian besar kendaraan meneruskan kembali perjalanan menuju Tol Palikanci.
Selain itu, berdasarkan pantauan, truk pembawa batu maupun non-BBM, bahan makanan masih terlihat di sepanjang jalur Pantura. Padahal seharusnya, sesuai dengan aturan H-5 truk maupun kendaraan berat tidak lagi boleh melewati Pantura.
IVANSYAH