TEMPO.CO, Yogyakarta - Sebanyak 4,5 juta kendaraan pribadi diperkirakan memadati Yogyakarta sepanjang libur Lebaran mendatang. Jumlah itu meningkat 5,9 persen dari Lebaran tahun lalu yang mencapai 4,3 juta.
“Kendaraan pribadi itu didominasi sepeda motor, mencapai tiga juta unit,” ujar Kepala Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta Sigit Haryanto, Selasa sore, 7 Juli 2015. Adapun jumlah kendaraan berupa mobil pribadi meningkat 7 persen. “Mobil pribadi naik 7 persen dari tahun sebelumnya yang hanya 1,4 juta unit,” ucapnya,
Baca Juga:
Menurut dia, ada sejumlah upaya untuk mengurangi kemacetan lalu lintas saat libur Lebaran. Salah satunya, melarang truk dan kendaraan berat melintasi jalan raya sejak H-5 hingga H+3 Lebaran. “Hanya truk pengangkut sembako, pupuk, dan bahan bakar yang diperbolehkan melintas di jalan raya,” kata Sigit.
Menurut Sigit, agar nanti kemacetan lalu lintas di tengah kota tak bertambah parah, lokasi parkir sebaiknya ditempatkan di luar pusat ekonomi dan wisata. “Kalau parkir di tengah kota, bisa tambah macet,” tuturnya.
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DIY Arif Noor Hartanto mengusulkan halaman kantor pemerintahan bisa dimanfaatkan sebagai lokasi parkir sementara untuk mengurangi persoalan parkir di tengah kota saat Lebaran. Namun harus ada aturan tegas dan tingkat keamanan bagi gedung-gedung pemerintahan itu.
Direktur Lalu Lintas Kepolisian DIY Komisaris Besar Tulus Ikhlas mengatakan peningkatan yang tajam pada jumlah kendaraan diperkirakan berlangsung setelah Lebaran. “Kalau sebelum hari raya, belum (meningkat),” ucapnya. Kondisi itu karena Yogyakarta merupakan kota wisata sehingga menjadi tujuan masyarakat menghabiskan liburan.
ANANG ZAKARIA