TEMPO.CO, Kendari - Muhammad Ramadan, siswa kelas 1 Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Unaaha, dinyatakan hilang di Sungai Lahambuti di Desa Arubia, Kecamatan Abuki, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara. Anak pertama pasangan Musran dan Nila ini terseret arus sungai dengan kedalaman hingga 7 meter itu dua hari lalu saat dia dan teman-temannya mencoba menyeberang.
Kepala Seksi Operasi Badan SAR Nasional Sulawesi Tenggara Basrano menjelaskan, pihaknya masih terus melakukan upaya pencarian terhadap Sadam--sapaan Ramadan. Tim yang diturunkan terdiri atas 15 orang, gabungan dari Basarnas, BPBD Konawe, dan Satpol PP.
Pencarian dilakukan menggunakan perahu karet hingga sejauh 4 kilometer. "Medan serta arus sungai yang cukup deras menjadi hambatan terbesar," katanya, Jumat, 26 Juni 2015.
Kondisi itu pula yang membuat regu penyelam, sekalipun sudah disiapkan, tidak bisa diterjunkan. "Kondisi air yang keruh mempersulit pencarian ini," ujar Basrano. Menurut dia, target pencarian hingga tujuh hari mendatang.
Ameruddin, seorang warga, menuturkan Sadam diketahui hilang sekitar pukul 15.00 Wita setelah sepuluh kawannya yang selamat mengadu kepada keluarga dan masyarakat sekitar. Dari keterangan teman korban, Ambe, 13 tahun, mereka bersebelas awalnya antre untuk menyeberangi sungai dan korban mendapat giliran ketiga.
Saat Sadam menyeberang, tiba-tiba saja arus berubah menjadi deras. Melihat hal itu, sepuluh teman korban berusaha menolong dengan menyelam dan menarik tubuh korban. Namun koraban terlepas dan terbawa arus.
ROSNIAWANTY FIKRI