TEMPO.CO ,Purwokerta: Sebongkah batu berukuran besar dengan diameter 45 x 30 sentimeter dipasang orang tak dikenal di jalur rel tepat di atas jembatan KA di kilometer 395+1/2 petak jalan antara Stasiun Sikampuh dan Maos, di wilayah Desa Doplang, Dusun Rawaeng, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap.
Posisi batu itu dipasang pada celah antara rel kereta dan rel pengaman di jembatan, yang diduga diletakkan oleh orang yang belum diketahui identitasnya pada Sabtu pagi, 20 Juni 2015. "Untung segera saya temukan, sehingga tidak sampai terlindas KA dan menimbulkan kecelakaan fatal," kata Adi Wahyu Pamungkas, 32 tahun, Ahad, 21 Juni 2015. Adi saat itu tengah bertugas sebagai juru pemeriksa jalur rel antara Stasiun Sikampuh dan Maos.
Dia segera melaporkan kejadian itu kepada Petugas Pemimpin Perjalanan KA (PPKA) Stasiun Sikampuh, Arif Susilo, memakai telepon seluler. Selanjutnya, Arif meneruskan laporan itu ke Unit Pengamanan Daerah Operasi V Purwokerto yang segera mendatangi lokasi tersebut untuk pengamanan. "Kami yakin pelakunya orang dewasa, karena melihat batunya cukup besar dan berat, juga dipasang di tengah jembatan. Ini jelas sabotase," kata juru bicara PT KAI Daerah Operasi V Purwokerto, Surono.
Menurut dia, sekitar pukul 09.30, saat itu dari arah Maos akan melintas kereta api angkutan semen Holcim dengan tujuan Lempuyangan, Yogyakarta. Selanjutnya tiga puluh menit kemudian, kereta eksekutif dan bisnis Lodaya dari Solo tujuan Bandung juga akan melintas dari arah timur.
Menurut Surono, diperkirakan batu itu diletakkan di rel sekitar pukul 07.45-08.10. Karena sebelumnya pada pukul 07.35 melintas kereta barang tanpa muatan dari arah timur, tapi tak ada laporan dari masinis. Batu itu juga tak ada tanda bekas terlindas roda KA. "Kemungkinan pengganjalan dilakukan setelah melintasnya KA barang nomor 2751 dari arah timur," ujarnya.
Selanjutnya: Roda Kereta