TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Mohammad Subuh membenarkan ada pasien yang dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah dr Sutomo, Surabaya, dengan dugaan mengidap Middle East respiratory syndrome (MERS). "Namun dia tidak masuk kriteria suspect," kata Subuh saat dihubungi, Kamis, 18 Juni 2015.
Menurut Subuh, penetapan seseorang sebagai suspect MERS tak bisa sembarangan. Syarat utamanya adalah suspect pernah kontak fisik dengan pasien MERS atau pernah berada di negara yang terinfeksi, seperti Arab Saudi dan Korea Selatan. Sedangkan pasien yang dirujuk ke Rumah Sakit dr Sutomo, kata Subuh, berasal dari Hong Kong.
Walau begitu, Subuh mengatakan, rumah sakit akan memberikan perlakuan standar untuk pasien terduga MERS hingga terbukti negatif. Pasien itu akan dirawat di Rumah Sakit dr Sutomo sambil menunggu hasil uji laboratorium.
Seorang pasien terduga MERS dirujuk ke Rumah Sakit dr Sutomo, Surabaya, pada Selasa lalu. Pria itu sebelumnya dirawat di Rumah Sakit PHC Surabaya.
Subuh menegaskan, dari hasil penelusuran Kementerian, pasien tersebut tak pernah melewati negara-negara Arab maupun Korea. Diagnosis saat ini atas kondisi pasien juga tak merujuk pada MERS. "Gejalanya lebih ke arah demam berdarah."
Wabah MERS sempat menghebohkan Indonesia tahun lalu karena merebak di jazirah Arab. Kali ini, penyakit tersebut banyak ditemukan di Korea Selatan. Hingga hari ini tercatat lebih dari 160 orang warga Korea Selatan diketahui terserang MERS. Sebanyak 23 orang di antaranya meninggal.
MOYANG KASIH DEWIMERDEKA