TEMPO.CO, Bandung - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil saat ini tengah mencari perusahaan lampu penerangan jalan umum (PJU) berteknologi light emitting diode (LED). Ia memilih menyerahkan proyek pengadaan lampu tersebut kepada swasta karena tak memiliki alokasi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Bandung.
"Perusahaan swasta ini akan mengelola dan merawat semua lampu PJU di Kota Bandung," kata Ridwan Kamil saat ditemui wartawan di ruangannya, Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Kamis, 18 Juni 2015. Dengan mengandalkan swasta, kata dia, Pemerintah Kota Bandung tak perlu lagi menurunkan petugas untuk mengecek satu per satu lampu PJU.
Emil, panggilan akrab Ridwan Kamil, mengatakan akan memilih perusahaan yang mampu memastikan penghematan listrik 40-60 persen. Lampu berteknologi LED dipilih karena diklaim mampu melakukan penghematan itu. "LED bisa melakukan penerangan maksimal, dengan watt yang kecil," ujarnya. Dalam setahun, Pemerintah Kota Bandung membayar Rp 36 miliar kepada Perusahaan Listrik Negara untuk membiayai lampu PJU.
Sejauh ini, menurut Emil, terdapat tiga perusahaan yang menawarkan teknologi tersebut. Satu di antaranya adalah perusahaan lokal, sedangkan dua lainnya masing-masing berasal dari India dan Cina. Ketiga perusahaan itu, tutur Emil, memiliki teknologi yang sama persis. Karena itu, mereka dipastikan akan bersaing dalam memberikan pelayanan.
Emil mengungkapkan, kepada tiga perusahaan itu Pemerintah Kota Bandung akan melelang proyek pengadaan sekaligus perawatan lampu PJU. "Kami akan membayar mereka berdasarkan kontrak jangka panjang. Kami juga akan mengeluarkan biaya bulanan untuk mereka," katanya. Dengan mengandalkan swasta, dia meyakini biaya listrik Kota Bandung tak membengkak.
Saat ini, Kota Bandung memiliki sekitar 30 ribu lampu PJU. Emil mengaku saat ini tidak semua lampu PJU itu berfungsi dengan normal. Rencanannya, pada Januari 2016, untuk menerangi Kota Bandung secara keseluruhan, Pemerintah Kota akan mengadakan sekitar 50 ribu lampu.
PERSIANA GALIH