TEMPO.CO, Manado - Batu akik memang kini menjadi mata pencaharian yang menggiurkan bagi sejumlah orang. Bahkan, tak hanya pencari bongkahan batu akik, pengrajin atau tukang poles pun ketiban rejeki dari batu akik tersebut.
Terlepas dari bisnis yang menggiurkan, batu akik juga bisa merenggut nyawa. Salah satunya seperti nasib yang dialami Michael Worang. Pria 31 tahun ini tewas tersetrum listrik saat memoles batu akik.
Baca Juga:
Worang, yang sehari-hari adalah anggota Satuan Polisi Pamong Praja di Kota Manado, diduga menyentuh kabel terkelupas saat mencabut steker mesin gerinda yang dia gunakan untuk memoles batu akik dari stop kontak.
Peristiwa ini terjadi di rumahnya sendiri, di Perum Wale Banua, Kelurahan Paal Dua, Lingkungan VIII, Kecamatan Paal Dua. Istrinya, Amalia Kolong, 31 tahun, mendapati suaminya sudah tergeletak di lantai, Jumat, 12 Juni 2015 sekitar pukul 18.00 WITA.
Informasi yang dihimpun Tempo, sore sepulang dari kantor, korban menyempatkan memoles bongkahan batu akik miliknya di dapur dekat kamar mandi. Usai memoles, korban bermaksud mencabut steker mesin gerinda dari stop kontak.
Sialnya, saat itu tangannya dalam keadaan basah. Sehingga saat memegang kabel yang terkelupas, Michael kena sengatan listrik hingga jatuh ke lantai yang berair. Istrinya yang mendengar suara benda jatuh mengecek.
Amalia mendapati suaminya sudah tergeletak di lantai dan segera mencari pertolongan. Bersama tetangganya, korban lalu dilarikan ke Rumah Sakit Wolter Monginsidi Teling. Namun nyawa korban tak tertolong lagi dan meninggal dunia ketika sampai di rumah sakit.
Kepala Kepolisian Resor Kota Manado melalui Kepala Subbagian Humas Ajun Komisaris Bartholomeus Dambe saat dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian itu. "Keluarga sudah meminta penolakan otopsi karena ini murni kecelakaan tunggal," kata Dambe.
ISA ANSHAR JUSUF