TEMPO.CO, MAKASSAR – Sekitar 60 murid taman kanak-kanak dilibatkan dalam penggalangan dana untuk para pengungsi Rohingya di Aceh. Mereka, di antaranya, berhasil mengumpulkan uang sebesar Rp 4,7 juta dalam kotak sumbangan yang diedarkan di kantor Dinas Tenaga Kerja Makassar serta Dinas Koperasi Usaha Mikro-Kecil dan Menengah Sulawesi Selatan di Jalan A.P. Pettarani, 4 Juni 2015.
Murid-murid yang berusia 3-6 tahun asal TK Khalifah III itu datang dengan membawa spanduk bertulisan “We Love Muslim Rohingya”. “Donasi yang dikumpulkan bisa membantu saudara-saudara semuslim di Rohingya,” kata Kepala TK itu, Amalia, saat mendampingi para muridnya, 4 Juni 2015.
Dia menambahkan, “Kami ingin menumbuhkan empati murid dengan mengajarkan saling menolong sejak dini.”
Pengumpulan dana dianggap cukup efektif. Sejumlah pegawai di dua kantor satuan kerja perangkat daerah (SKPD) itu berebutan memasukkan uang ke kotak sumbangan. Dana sebesar Rp 4,7 juta itu terkumpul hanya dalam satu jam.
Amalia menjelaskan, penggalangan dana juga dilakukan di media sosial Facebook dan Twitter. Dia berjanji, dana yang terkumpul segera disalurkan melalui Dompet Dhuafa cabang Sulawesi Selatan. “Nomor rekeningnya juga kami share di Facebook dan Twitter. Kalau ada yang ingin donasi, kami salurkan ke Dompet Dhuafa,” ucapnya.
Menurut Amalia, kegiatan penggalangan dana sengaja dilakukan untuk mendidik murid TK agar terbiasa membantu orang lain. “Kami ingin memberikan pemahaman kepada murid alasan membantu para pengungsi Rohingya,” ujarnya.
Manajer Penggalangan Dana Dompet Dhuafa Sulawesi Selatan, Fajar Gunawan, mengatakan donasi dari murid TK itu akan digabung bersama bantuan dari warga lainnya. Fajar menyatakan pihaknya telah mengumpulkan dana sekitar Rp 5,5 juta untuk disalurkan ke lokasi pengungsian Rohingya di Aceh. "Kami terbuka untuk bekerja sama dengan lembaga lain," katanya.
Di Kota Makassar, sudah ada sekitar 200 pengungsi Rohingya yang menetap. Kehadiran mereka pun disambut baik oleh masyarakat setempat. Bahkan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) provinsi ini siap membantu para pengungsi tersebut.
TRI YARI KURNIAWAN