TEMPO.CO, Jakarta - Kantor berita Antara menolak untuk membatalkan pelaksanaan pameran foto bertajuk “Laut Luka Blues” yang bertema ragam opini masyarakat mengenai reklamasi pantai. Setelah sebelumnya PT Tirta Wahana Bali International menyampaikan permohonan kepada kantor berita Antara agar membatalkan acara tersebut.
Alasannya, Antara merupakan media pemberitaan milik pemerintah yang seharusnya bisa bersikap obyektif dan mendukung kebijakan pemerintah terkait dengan reklamasi untuk revitalisasi Teluk Benoa. “Suratnya sudah kami tolak, dan kami bukan lembaga aktivis yang kasar menggunakan kata-kata,” kata kurator foto di Galeri Foto Jurnalistik Antara (GFJA), Oscar Motuloh.
Baca Juga:
Oscar mengatakan kegiatan pameran akan tetap berlangsung hingga 28 Mei mendatang. Kegiatan yang digelar sejak 22 Mei tersebut menampilkan 51 foto karya fotografer kantor berita Antara, Ismar Patrizki. "Mereka sebelum mengirim surat bisa mendengar ada pameran itu dan bisa dengan lebih cerdas mengetahui pameran itu adalah opini foto," ujar Oscar saat dihubungi Tempo, Senin, 25 Mei 2015.
Foto-foto yang disajikan dalam pameran tersebut, menurut Oscar, merupakan foto esai yang dibuat sang fotografer dalam mengumpulkan opini masyarakat terhadap suatu peristiwa. Secara teknis, pembuatan foto ini sendiri melibatkan orang-orang Bali untuk beropini soal kebijakan pemerintah terkait dengan reklamasi untuk revitalisasi Teluk Benoa.
"Foto esai adalah foto yang dibuat wartawan dengan menyertakan opininya, kalau berita memang harus obyektif," tutur Oscar. Meski Antara adalah media milik pemerintah, tak masalah menurut dia untuk menempatkan diri sebagai mitra pemerintahan yang kritis. Lagi pula, menurut Oscar, obyek-obyek foto dalam pameran tersebut masing-masing menuliskan pesan atau opininya berdasarkan pandangan masing-masing.
AISHA SHAIDRA