TEMPO.CO, Jakarta - Zainal Tahir, orang yang mengaku mengambil gambar syur mirip Abraham Samad, dipukul seorang pria berinisial D di Warung Kopi Phoenam, Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Selasa, 19 Mei 2015.
Zainal mengatakan lelaki yang memukulnya adalah keluarga bekas Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Abraham Samad. "Namanya Didis, dia sepupu Abraham," kata Zainal saat dihubungi melalui telepon selulernya, Selasa malam.
Zainal mengatakan tak tahu apakah pemukulan berkaitan dengan foto yang dibeberkannya ke publik. Namun dia tahu bahwa pria yang memukulnya tersebut sangat marah terhadap tindakannya itu. "Dia memang sudah lama marah dan kabarnya mencari-cari saya," ujarnya.
Zainal dikenal publik lantaran membeberkan foto syur yang diduga Abraham Samad dengan perempuan bernama Feriyani Lim. Kasus ini kemudian menyeret Abraham menjadi tersangka kasus pemalsuan dokumen. Abraham diduga membantu Feriyani membuat dokumen administrasi kependudukan palsu berupa KK dan KTP saat mengurus paspor di Makassar pada 2007.
Zainal mengklaim foto itu berasal dari telepon seluler jenis Nokia E90 Communicator yang diambil pada Februari 2007. Zainal memang dikenal kawan lama Abraham.
Namun belakangan hubungannya retak setelah Abraham menjabat Ketua KPK. Atas foto tersebut, dia sempat diperiksa oleh Markas Besar Polri dan dipanggil oleh Komisi Hukum DPR.
Zainal menjelaskan, pemukulan itu terjadi saat dia hendak meninggalkan Warung Kopi Phoenam. Zainal tak menduga D mengikutinya ke basement. Mendadak, dari belakang, Zainal merasa terkena tendangan oleh seseorang. Zaenal tersungkur.
Tanpa basa-basi, kata Zainal, D mengarahkan obeng ke tubuhnya. Beruntung, Zainal bisa menghindar dan sempat terjadi adu fisik antara keduanya. Baik Zainal maupun D berguling di atas lantai basement. Para pengunjung berusaha melerainya.
Tempo berusaha meminta konfirmasi atas kejadian ini kepada sepupu Abraham, yang diduga bernama lengkap Didis Abdi. Hingga berita ini ditulis, telepon seluler Didis tidak aktif.
Sementara itu, Abdul Kadir Wokonubun, tim hukum Abraham dalam kasus dugaan pemalsuan dokumen, tak tahu ihwal hubungan Didis dengan Abraham. "Saya tidak tahu pasti soal itu," katanya.
TRI SUHARMAN