TEMPO.CO, Jakarta - Keluarga besar Dubes Indonesia untuk Pakistan Burhan Muhammad dan pihak Kementerian Luar Negeri hingga Selasa siang, 19 Mei 2015 masih membahas rencana pemakaman. Langkah ini dilakukan lantaran belum ada kepastian pemulangan jenazah Dubes Burhan yang meninggal dunia di Singapura pada Senin, 18 Mei 2015.
"Dibahas ulang waktunya (pemakaman), karena belum tahu pasti kepulangan jenazah. Sampai siang ini masih di Singapura," ujar kakak ipar Dubes Burhan, Heri Ernawati, kepada Tempo.
Awalnya keluarga mendapat informasi dari Kementerian Luar Negeri bahwa jenazah Burhan yang meninggal akibat kecelakaan helikopter di Pakistan 8 Mei 2015 lalu bisa sampai Jakarta pukul 12.00-14.00. Dengan demikian, diprediksikan sekitar pukul 15.00 jenazah bisa diterbangkan ke Yogyakarta dan dimakamkan sekitar pukul 16.00.
Namun staf bagian protokoler Kementerian Luar Negeri Arif Fatullah menuturkan pihaknya baru mendapat informasi dari Singapura bahwa jenazah Burhan baru bisa dipulangkan ke Indonesia sekitar pukul 19.00 dan diserahterimakan pemerintah hingga sekitar pukul 21.00.
"Sampai Yogya bisa pukul 23.00 WIB, tapi itu pun belum pasti bisa berubah-ubah lagi," ujarnya.
Ketidakpastian itu, Arif melanjutkan, disebabkan adanya standar operasional prosedur yang diterapkan rumah sakit dan pemerintah Singapura ihwal pemulangan jenazah.
"Mungkin harus dilakukan pembersihan dan penyiapan jenazah secara khusus, sehingga tak bisa langsung dipulangkan," ujar dia.
Seorang petugas Komandan Resor Militer 0732 Pamungkas Yogyakarta menuturkan kemungkinan jenazah dipulangkan ke Yogya dari Jakarta sekitar Rabu, 20 Mei 2015 subuh. "Jadi pemakaman bisa mundur besok," ujar dia.
PRIBADI WICAKSONO