TEMPO.CO, Tasikmalaya - Pemerintah Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, akan mewajibkan semua stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) untuk menjual elpiji 3 kilogram, terlebih saat Ramadan nanti. Hal ini untuk membantu warga dalam mempersiapkan santap sahur, khususnya mengantisipasi kehabisan elpiji pada malam hari.
"Ini untuk memberikan pelayanan kepada warga yang butuh elpiji untuk persiapan sahur," kata Sekretaris Tim Monitoring Ekonomi Pemerintah Kota Tasikmalaya, Hadian, di sela inspeksi mendadak elpiji, Selasa, 12 Mei 2015.
Berdasarkan pengalaman, kata Hadian, ada keluhan dari ibu rumah tangga yang kehabisan elpiji pada malam hari, terutama menjelang sahur. Mereka tidak bisa berbuat banyak karena toko maupun warung biasanya tutup pada malam hari.
"Kami mencari solusi. Pilihannya, SPBU-lah yang harus menyediakan elpiji karena mereka buka 24 jam," kata Hadian. Keberadaan SPBU, ujarnya, mudah dijangkau warga.
Ihwal harga elpiji di SPBU, Hadian mengatakan harus sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) Kota Tasikmalaya, yakni sekitar Rp 16.000 per tabung. Jika ada yang menjual di atas HET, dia meminta warga segera melaporkannya. "Soal harga sudah sesuai kesepakatan dengan Hiswana Migas," dia menjelaskan.
Pemkot Tasikmalaya, kata Hadian, akan segera mensosialisasikan penjualan elpiji di SPBU ini. Diharapkan dalam waktu dekat warga sudah mengetahui bahwa SPBU juga menjual elpiji. "Yang habis elpiji malam-malam tinggal beli di SPBU," katanya.
Inspeksi mendadak ini dilakukan di sejumlah titik di Kota Tasikmalaya. Pada umumnya, kata Hadian, ketersediaan elpiji 3 kilogram masih dalam batas aman. "Stok di pangkalan masih tersedia untuk seminggu ke depan. Itu juga masih terus dipasok," ujarnya.
CANDRA NUGRAHA