TEMPO.CO, Bandung - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil siang tadi mengumpulkan tiga warga yang terbukti merusak fasilitas publik di kawasan kota tua Bandung. Saat ditanya oleh Ridwan, ketiga pelaku itu mengaku berani menginjak bangku taman di Jalan Asia-Afrika demi mendapatkan hasil foto yang baik.
“Awalnya saya berfoto dengan menginjak kursi di Jalan Asia-Afrika demi bergaya karena mau difoto,” ujar Fadillah Simerai, salah satu warga yang kedapatan merusak kursi taman, saat ditemui di Pendopo Agung Kota Bandung di Jalan Dalem Kaum, Bandung, Jumat, 1 Mei 2015.
Saat itu, kata musikus asal Bandung ini, ia tak menyadari perbuatannya membuat Ridwan Kamil marah. Foto tersebut langsung ia unggah di media sosial Instagram.
Perbuatan itu ia lakukan beberapa hari sebelum puncak Konferensi Asia-Afrika berlangsung pada 24 April 2015. Setelah puncak acara KAA, Fadillah melanjutkan, media massa ramai akan pemberitaan kerusakan fasilitas publik. Foto yang telah diunggah Fadillah menjadi cemoohan warga Bandung.
Apa lacur, ia mengakui perbuatannya dan memenuhi undangan Ridwan Kamil untuk meminta maaf langsung kepadanya. “Mohon maaf ke seluruh warga Bandung. Maaf atas foto yang menjengkelkan, dan semoga jadi pelajaran untuk kaum muda yang suka berfoto,” kata Fadillah.
Adapun Kusnadi, seorang fotografer keliling, juga mengakui perbuatannya merusak fasilitas umum di Kota Bandung. “Saya naik ke ujung bangku taman tanpa memikirkan kekuatan bangku tersebut,” ujarnya saat ditemui di tempat yang sama.
Aksinya itu dilakukan untuk mendapatkan hasil gambar yang bagus. Seorang panitia yang berjaga di sana memotret perbuatan Kusnadi dan mengunggahnya di media sosial Facebook.
Perbuatan itu ia lakukan saat Karnaval Asia-Afrika digelar pada 25 April 2015. Saat itu, di sepanjang Jalan Asia-Afrika memang penuh warga yang ingin menonton parade budaya negara-negara se-Asia dan Afrika.
Kemudian, pria asal Lembang, Kabupaten Bandung, ini menjelaskan, ia langsung menghubungi rekannya yang mengenal baik Ridwan Kamil. Tujuannya agar dipertemukan dengan Ridwan Kamil untuk meminta maaf secara langsung.
Sejak pukul 09.00, Ridwan Kamil berbincang dengan kedua pelaku. Lalu, pada pukul 11.00, pemilik perusahaan foto pernikahan, Atarakha Production, juga mendatangi Pendopo Agung Kota Bandung. Ternyata, perusahaan ikut dipanggil Ridwan Kamil setelah terbukti bersalah karena mengarahkan modelnya untuk berdiri di atas bangku taman di Jalan Cikapundung Timur, Bandung.
“Waktu itu subuh hari, kami enggak pikir panjang untuk mengarahkan model dengan pose seperti itu,” ucap Riki Suryana, pemilik Atarakha Production. Perbuatan itu mereka lakukan Ahad dinihari, 26 April 2015. Menurut Riki, dia mendatangi Ridwan Kamil karena resah setelah foto yang diunggah di Facebook mengundang banyak kritik pedas.
Di hadapan Ridwan Kamil, Riki berjanji tidak mengulangi perbuatannya lagi dan memenuhi segala hukuman yang diberikan Pemerintah Kota Bandung. “Saya sakit hati di media sosial dibilang perusak. Saya mohon maaf pada semua warga Bandung,” tuturnya.
PERSIANA GALIH