TEMPO.CO , Bandung: Kelompok Pencinta Alam Wanadri tengah menyeleksi seluruh anggotanya untuk dapat berangkat ke Nepal pada 1 Mei 2015. Koordinator Lapangan Wanadri, Martin Rimbawan, 29 tahun, mengatakan Wanadri akan mengirim 10 anggota yang nantinya dibagi pada dua pos operasi untuk memudahkan evakuasi.
“Pos operasi pertama ada di Kathmandu, dan kedua ada di Langtang, Nepal,” ujar Martin saat dihubungi Tempo, Rabu, 29 April 2015.
Menurut Martin, Wanadri terpilih untuk mendampingi operasi penyelamatan warga negara Indonesia (WNI) yang terjebak di Nepal. Mereka akan ke Nepal bersama Medical Emergency Rescue Comitee (Mer-C).
Awalnya, Martin dihubungi Kementerian Luar Negeri Indonesia untuk mendampingi operasi penyelamatan WNI yang terjebak di Nepal. Tim penyelamat dikabarkan akan menggunakan pesawat Hercules pada 1 Mei ke Kathmandu Nepal.
"Saya sedang rapat di Jakarta bersama Kemenlu, Departemen Perhubungan, dan MER-C untuk membahas keberangkatan ke Nepal 1Mei nanti," ujar Martin.
Martin sendiri sudah dua kali ke Nepal untuk berjelajah. Pada 2013, Martin berhasil menaklukkan puncak Gunung Everest. Saat itu tim Seven Summit Wanadri berhasil mendaki tujuh puncak gunung tertinggi di dunia.
Adapun MER-C memiliki akses jaringan yang kuat ke Nepal. "MER-C sering turun ke daerah bencana dan konflik,” ujar Martin.
Di Nepal, Wanadri akan berkoordinasi dengan tiga orang evakuator yang dikirim Taruna Hiking Club dan dua evakuator yang dikirim Pemkot Bandung. THC dan Pemkot Bandung hanya berfokus pada tiga warga Bandung yang hilang di Langtang, sejak gempa dahsyat di sana.
Kadek Andana, 27 tahun, Alma Parahita, 32 tahun, dan Jeroen Hehuwat, 39 tahun, adalah tiga anggota THC yang diduga hilang di Nepal sejak gempa sebesar 7,8 skala richter yang terjadi di sana pada Sabtu 25 April 2015 kemarin.
Kadek dan Alma merupakan pasangan suami istri yang baru menikah pada Maret 2015 lalu. Mereka berdua memang sudah lama tergabung di THC sejak 2007, dan kerap bareng naik gunung. Setelah empat tahun berpacaran, mereka memutuskan untuk menikah.
Sedangkan Jeroen, kata Grahito, saat ini bekerja sebagai engineer di perusahaan swasta di Ibu Kota. Alumni Institut Teknologi Bandung angkatan 1993 ini bergabung dengan THC sejak tahun 1989. Jeroen merupakan salah satu pencinta alam terbaik yang dimiliki THC. Ia telah menaklukan sejumlah gunung tinggi di dalam dan luar negeri.
PERSIANA GALIH