TEMPO.CO, Bandung - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan keinginan Menteri Pariwisata Arief Yahya untuk merutinkan Karnaval Asia-Afrika merupakan hadiah bagi warga Bandung. Menurut dia, hadiah itu diberikan setelah Arief melihat kerja keras Pemerintah Kota Bandung dalam dua bulan ini.
“Karena Pak Menteri melihat kerja keras kami yang hanya dua bulan saja,” kata Emil, sapaan akrab Ridwan, saat dtemui di Pendopo Agung Kota Bandung, Jalan Dalem Kaum, Bandung, Sabtu, 25 April 2015.
Pemerintah Kota Bandung hanya diberi waktu dua bulan untuk menyiapkan acara ini. Tak hanya itu, anggaran yang diterima mereka pun baru cair beberapa hari sebelum Peringatan Konferensi Asia-Afrika ke-60 digelar.
Emil mengatakan, keputusan Menteri Arief merupakan klimaks dari acara Karnaval Asia-Afrika. Dia berharap nanti acara ini bisa sejajar dengan karnaval di Rio de Janeiro, Brasil. Dia meyakini acara serupa tahun depan bakal lebih baik dari tahun ini.
Karnaval Asia-Afrika yang digelar sejak pukul 13.00 itu akan segera dievaluasi agar mendapatkan nilai untuk tahun depan. “Ini merupakan revolusi mental yang termahal bagi saya, karena semua warga Bandung gotong royong untuk bisa menggelar acara ini,” ujar Emil. Pemkot Bandung mengandalkan 14.000 relawan selama rangkaian acara Peringatan Konferensi Asia Afrika ke-60.
Menteri Pariwisata Arief Yahya akan merutinkan acara Karnaval Asia-Afrika setiap tahun setelah menyaksikan karnaval itu di Bandung. “Karena Bandung adalah ibu kota Asia-Afrika, jadi kami catatkan menjadi event tahunan internasional dan hanya diselenggarakan di Bandung,” ujar Arief di Pendopo Agung Kota Bandung, Jalan Dalem Kaum, Bandung, Sabtu, 25 April 2015.
Arief mengatakan, tahun depan karnaval serupa akan dibiayai oleh pemerintah pusat. “Anggarannya akan kami tambahkan untuk karnaval internasional di Kota Bandung,” kata dia.
PERSIANA GALIH