TEMPO.CO , Banda Aceh:Pemerintah Aceh menganggarkan Rp 2,8 miliar dana untuk pengadaan buku kisah Deklarator Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Hasan Tiro. Pengadaan buku berjudul "Hasan Tiro: Jalan Panjang Menuju Damai Aceh" dilakukan oleh Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Aceh.
Ketua Komisi V Bidang Pendidikan Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Muhammad Al Fatah membenarkan buku tersebut masuk dalam Rencana Kerja Anggaran (RKA) saat pembahasan anggaran dulunya. "Diusulkan badan arsip, bukan usulan dari kami," kata Al Fatah kepada Tempo, Ahad 12 April 2015.
Menurutnya, pihak badan arsip mengusulkan buku karya Murizal Hamzah tersebut karena melihat unsur sejarah yang dikandung buku itu untuk pengetahuan bagi masyarakat. Banyak pelaku sejarah Aceh yang disebutkan dalam buku. Dalam pembahasan anggaran, buku tersebut kemudian disetujui bersama antara legislatif dan eksekutif. "Karena bagian dari sejarah Aceh."
Kepala Badan Arsip dan Perpustakaan Aceh, Anas M Adam saat dihubungi Tempo beberapa kali, belum mengangkat ponselnya. Pesan pendek yang dikirimkan sejak Minggu pagi, 12 April 2015 juga belum berbalas, sampai berita ini ditulis.
Dalam dokumen detil paket yang dilihat Tempo, buku tersebut masuk dalam tahun anggaran 2015, melalui kegiatan pengembangan perpustakaan dan minat baca di daerah, dengan identitas paket 3581126. Nama lengkap paket kegiatan adalah; pengadaan dan pengolahan buku Hasan Tiro: Jalan Panjang Menuju Damai Aceh untuk perpustakaan umum, perpustakaan percontohan kecamatan, perpustakaan gampong dan perpustakaan sekolah kabupaten/kota. Juga disebutkan tanggal awal pekerjaan, yaitu 10 Mei 2015.
Murizal Hamzah ketika dihubungi meminta agar menanyakan hal tersebut kepada pihak penerbitnya, Bandar Publishing.
Direktur Bandar Publishing, Mukhlisuddin Ilyas mengakui pihaknya selama ini tak pernah mengikuti tender apapun yang dilakukan pemerintah. "Kami hanya mencetak buku, bagi siapa saja yang ingin," ujarnya.
Buku tersebut diterbitkan pihaknya pada akhir 2014 dan telah dijual secara komersil ke masyarakat. Pemerintah Aceh kemudian menawarkan pembelian kepada pihaknya. "Kami tidak ada urusan tentang tender, siapa yang mau beli yang kita jual. Kalau pun tidak dibeli pemerintah, kami tetap terus mencetak buku itu untuk dijual," katanya.
Diakui Mukhlisuddin, pihaknya telah mencetak dan menjual dua buku lainnya yang berkaitan dengen Hasan Tiro, yaitu kumpulan tulisan para penulis Aceh tentang Hasan Tiro yang diterbitkan setelah 44 hari meninggalnya pemimpin tertinggi GAM itu. Selanjutnya juga menterjemahkan buku Hasan Tiro sendiri dalam bahasa Indonesia dengan judul, "Aceh Dimata Donya".
ADI WARSIDI