TEMPO.CO, Bengkulu - Nasib tragis dialami seorang siswi sekolah menengah pertama berusia 14 tahun. Seusai nonton pentas musik di Tanjung Sanai I, Kecamatan Padang Ulak Tanding, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, korban diperkosa ramai-ramai oleh tujuh remaja tanggung.
Setelah peristiwa itu korban mengalami trauma berat dan dalam penanganan medis. Adapun enam pelaku, yakni Ar, 16 tahun, De (13), Fb (13), Lh (13), Bd (18), Yi (18), dan Re (18) telah diciduk polisi dari rumahnya masing-masing pada Rabu, 8 April 2015. Satu pelaku, Re (18), masih buron.
Menurut Kepala Kepolisian Sektor Padang Ulak Tanding Inspektur Satu Eka Candra, para pelaku diancam hukuman berat. "Tujuh pelaku terancam hukuman penjara 15 tahun, dan hingga saat ini satu orang masih buron," kata Eka Candra, Kamis, 9 April 2015.
Eka menuturkan, kejadian itu bermula dari perkenalan korban dengan tujuh pemuda tanggung ini saat menonton pentas musik. Setelah saling kenal, pelaku mengajak korban ke sebuah tanah lapang.
Di tanah lapang itu pelaku langsung memegangi korban dan melepaskan pakaiannya. Setelah itu mereka memerkosa secara bergantian hingga korban pingsan. Perbuatan bejat pelaku dipergoki seorang warga. Karena ketahuan mereka langsung melarikan diri. Warga lalu melaporkan kejadian tersebut ke polisi.
Berdasarkan pengakuan para pelaku, mereka memerkosa korban setelah menonton video dewasa berdurasi pendek di telepon genggam milik Re. "Kemudian mereka pergi ke pentas musik dan bertemu korban yang kemudian menjadi sasaran aksi bejatnya," kata Eka Candra.
Eka mengimbau para orang tua agar lebih memperhatikan anak-anaknya, terutama anak perempuan, untuk tidak dibiarkan keluar rumah sendirian pada malam hari. "Orang tua harus lebih memperhatinkan anak-anaknya, terutama perempuan. Untuk anak laki-laki, orang tua wajib memantau apakah anak-anak itu kerap menonton film berbau mesum," ujar Eka.
PHESI ESTER JULIKAWATI