TEMPO.CO, Bangkalan - Puluhan mahasiswa dari Forum Komunikasi Mahasiswa Geger Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, melakukan aksi blokade Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bangkalan, Rabu, 1 April 2015. Aksi tersebut digelar sebagai bentuk protes atas dinaikkannya harga bahan bakar minyak oleh Presiden Joko Widodo.
Aksi blokade itu membuat jalan tersebut lengang di kedua arah. Aksi mahasiswa ini juga membuat pengelola SPBU di Stadion Gelora Bangkalan menutup usahanya karena khawatir diduduki mahasiswa.
Koordinator FKMG Abdus Salam menilai kebijakan Jokowi yang menyerahkan harga BBM pada mekanisme pasar telah menyengsarakan masyarakat. Apalagi, kata dia, Jokowi tidak pernah mengumumkan alasan kenapa harga BBM harus naik. "Jokowi tidak transparan, Jokowi boneka para kapitalis," katanya.
Karena itu, mahasiswa menuntut Jokowi menurunkan harga BBM. Menurut Salam, kenaikan BBM membuat ratusan nelayan di Kecamatan Kwanyar, Bangkalan, tidak melaut karena terlilit utang. "Nelayan terpaksa ngutang untuk beli solar," katanya lagi.
Salam menambahkan, kenaikan harga BBM juga berdampak pada naiknya harga kebutuhan pokok. Kondisi itu hanya menguntungkan para pemilik modal, sementara rakyat terus terjepit keadaan. "Turunkan harga BBM atau Jokowi turun," ujarnya.
Akibat memblokade jalan, mahasiswa dan aparat kepolisian bersitegang. Polisi meminta mahasiswa memberikan sedikit ruang agar sepeda motor bisa lewat. Namun mahasiswa enggan menuruti sehingga terjadi aksi saling dorong. Meski demikian, tidak terjadi bentrokan fisik. Setelah puas berorasi, mahasiswa melanjutkan unjuk rasa ke kantor DPRD Bangkalan.
MUSTHOFA BISRI