TEMPO.CO, Jakarta - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menangani peristiwa jatuhnya helikopter sewaan Total Indonesie E&P di GTS Tanjung Dewa, RT 1, Kutai Lama, Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Para petugas KNKT sudah tiba di lokasi pendaratan darurat helikopter milik PT Hevilift ini sesuai press release Total E&P.
“Kami serahkan proses penyelidikan helikopter pada KNKT," kata Media Relations Total Kristanto Hartadi, Senin, 23 Maret 2015.
Total memastikan akan bertindak kooperatif dalam proses investigasi peristiwa ini. Perusahaan migas Perancis ini mengaku akan mematuhi segala ketentuan sesuai hukum berlaku di Indonesia.
Total menyatakan tujuh penumpang serta kru helikopter berada dalam kondisi sehat. Mereka adalah Achmad Zaini (pilot), Agung Yudi Kusumo (kopilot), Andri Artanto (PT Hevilift), Rahmat Yunanto (Total), Agung Danur Wenda (Total), Muhammad Sudarman (PT Biru Tiga Utama), dan Cahya Ramadhan (PT Kreasi Lima Perdana). Hanya Achmad Zaini yang masih membutuhkan perawatan intensif atas cedera patah lengan kirinya.
Helikopter sewaan Total Indonesie E&P mendarat darurat di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Sabtu, 21 Maret 2015, pukul 10.30 Wita. Helikopter milik PT Hevilift ini membawa tujuh penumpang beserta kru pesawat yang seluruhnya selamat.
Para saksi kejadian yakni Erwan Paulana dan Sabdo Utomo mengaku melihat helikopter ini terbang oleng dari arah Balikpapan. Pesawat ini selanjutnya terbang rendah disertai asap hitam keluar dari mesin pesawat. SAR Balikpapan mengirimkan personel guna membantu proses evakuasi penumpang pesawat.
S.G. WIBISONO