TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengeluhkan ketidakdisiplinan kontraktor yang ditunjuk untuk membenahi infrastruktur Kota Bandung dalam memperingati Konferensi Asia Afrika ke-60. Menurut dia, kontraktor kerap terlambat mengerjakan proyek pembenahan.
"Saya telepon kontraktornya, kepala dinasnya, untuk menegur hal-hal yang tidak masuk logika," ujarnya saat ditemui di Balai Kota di Jalan Wastukencana, Bandung, Kamis, 19 Maret 2015. Dia mengatakan, untuk itu, dirinya rela menjadi mandor yang mengecek pengerjaan perbaikan setiap hari hingga peringatan KAA tiba.
Emil, sapaan akrab Ridwan, menceritakan teguran yang dilayangkan kepada kontraktor di Jalan Braga, Bandung. Karena waktu pengerjaan yang mendesak, menurut Emil, sebaiknya jalan khusus pedestrian di Jalan Braga dikerjakan dengan mencicil. "Tapi saya tegur karena kontraktor ingin mengecor dulu semuanya baru memasang granit. Itu membuat pekerjaan lambat," katanya.
Emil mengatakan dia melibatkan sepuluh kontraktor untuk membenahi infrastruktur di Bandung dalam menyambut KAA. Itu merupakan metode Emil untuk membereskan infrastruktur dalam waktu singkat. "Saya membagi-bagikan pekerjaan ke banyak kontraktor," tuturnya. Para kontraktor itu, dia melanjutkan, akan bertemu pada 15 April 2015 mendatang untuk melaporkan hasilnya.
Sepuluh kontraktor masing-masing diberi tugas berbeda. Selain memperbaiki Jalan Braga, mereka pun diberi tugas merevitalisasi Jalan Cikapundung, memasang air mancur di Jalan Merdeka, dan memasang bola-bola batu di sepanjang Jalan Asia-Afrika. Tidak hanya itu, Pemkot Bandung pun membangun jembatan penyeberangan baru di dekat Gedung Merdeka.
KAA ke-60 sendiri akan diperingati pada 24 April 2015. Di Bandung, 109 kepala negara akan mengikuti Historical Walk, pidato kenegaraan, salat Jumat, hingga makan siang di rumah dinas Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. Para kepala negara itu hanya sehari berada di Bandung.
PERSIANA GALIH