Munade, saksi dalam kasus yang menggemparkan warga Pontianak ini, mengatakan di antara rentang waktu kematian itu ia mengaku mendengar keributan pada pukul setengah dua. "Tapi saya tidak mendengarnya lagi, karena hari itu hujan deras,” kata pria 46 tahun itu. “Soalnya, kalau dia terima telepon juga suka ribut-ribut. Jadi kami tidak heran kalau ada keributan di rumah itu,” kata Munade.
Beberapa jam sebelum ditemukan tewas, Tari Arizona sempat terekam oleh kamera pengawas (CCTV) milik kantor Pengadilan Tinggi Pontianak. Menurut penyelidik kepolisian, tari tampak tengah berbincang dengan seorang pria di bawah pohon. Semasa hidup, kata Komisaris Andi Yul, Tari juga kerap diantar-jemput oleh seorang pria. “Nanti akan kami ungkap identitasnya jika ada titik terang," Andi Yul.
Hingga Kamis, 12 Maret 2015, Kepolisian sudah memeriksa enam saksi, mulai dari paman korban, para jiran, hingga rekan korban. Sejumlah saksi mengatakan, Tari sempat berurusan dengan polisi karena ia pernah melaporkan mantan suaminya, Muhammad Noviandi, dalam kasus kekerasan rumah tangga pada 2013. Noviandi, yang juga anak bekas Ketua DPRD Pontianak itu akhirnya meringkuk di penjara.
Eks adik ipar korban, Mirza Berliandy, mengakui Tari sempat bermasalah dengan Noviandi, yang juga kakak Mirza. Kasus kekerasan berakhir pada perceraian, namun Mirza yakin abangnya tidak terlibat. "Abang saya sudah menebus kesalahannya di tahanan," ujarnya, Kamis, 12 Maret 2015. Walau abangnya tidak bisa membaca karena menyandang tuna rungu, kata Mirza, namun Noviandi memantau berita di media sosial.
Mirza menyesalkan opini masyarakat di jejaring media sosial yang menuding abangnya berada di balik kasus pembunuhan itu. Beberapa percakapan di sosial media, yang dihimpun oleh teman-teman Mirza menyimpulkan seolah-olah Noviandi adalah pelakunya. "Silakan cek, Abang saya sudah lama di Jakarta. Polisi sudah menghubungi dia," katanya. Mirza meminta masyarakat tidak mengaitkan kematian Tari dengan Noviandi.
Komisaris Andi Yul mengakui pihak Polresta Pontianak memastikan Noviandi berada di Jakarta saat pembunuhan yang menimpa bekas istrinya terjadi. "Kami sudah mengecek alibi mantan suaminya. Keberadaan yang bersangkutan di Jakarta. Namun, asumsi pembunuh Tari yang menjurus kepada mantan suami korban, bukan bersumber dari pihak Kepolisian," kata Andi Yul, Jumat, 13 Maret 2015.
Mirza menambahkan, Noviandi kini sedang resah. Berkali-kali Noviandi meminta Mirza mencarikan berita yang berkaitan dengan kematian Tari. Tujuannya hanya ingin mengetahui kondisi putranya yang baru saja berusia dua tahun, sehari sebelum ibunya ditemukan tewas. Noviandi baru mengetahui, anaknya diasuh oleh ibu Tari yang tinggal di Jakarta. Menurut Mirza, keinginan Noviandi saat ini hanya bertemu anaknya.
ASHEANTY PAHLEVI | BC