TEMPO.CO, Palangkaraya - Sebelum janda cantik pegawai negeri sipil Pengadilan Tinggi Pontianak Tari Arizona ditemukan tewas di rumahnya pada Rabu pagi, tetangga mendengar keributan dari rumah Tari. Suara keributan tersebut terdengar dini hari.
“Ribut-ribut terjadi pukul setengah dua. Tapi saya tidak dengar lagi, karena hari itu hujan turun dengan deras,” ujar tetangga Tari, Munade, 46 tahun, Kamis, 12 Maret 2015. Walau demikian, Munade tidak bisa memperinci dengan jelas suara nyaring tersebut. “Soalnya, terima telepon juga suka ribut. Jadi kami tidak heran,” kata Munade.
Tari ditemukan tidak bernyawa di rumahnya, Jalan Tani Makmur Nomor 9, Kota Baru, Pontianak Selatan, Rabu pukul 07.24 WIB. Tubuhnya penuh luka, dan ditemukan dalam keadaan nyaris tanpa busana. Tari hanya menggunakan penutup dada dan celana dalam. Tubuh tak bernyawanya, diselubungi bedcover. Bagian kepala Tari yang terluka paling parah.
Hingga saat ini, polisi sudah memeriksa keterangan dari enam saksi. Polisi belum menemukan motif dari pembunuhan janda beranak satu ini.
Pada Kamis pagi, usai otopsi dari RS Bhayangkara Anton Soejarwo Polda Kalbar, Tari dikebumikan. Rekan-rekan Tari, dan kolega ayahnya yang merupakan pegawai Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, juga turut hadir.
Tari dimakamkan di Pemakamam Jalan Danau Sentarum, Kompleks Ari Karya Indah III, Pontianak, Kamis pukul 10.00 WIB. Sebelumnya, jenazah Tari disalatkan di masjid Miftahuddin Jalan Karya Sosial.
ASEANTY PAHLEVI