TEMPO.CO, Yogyakarta - Orang tua terpidana mati kasus narkotika dan obat terlarang asal Filipina, Mary Jane Fiesta Veloso, 30 tahun, menitipkan duit menjelang eksekusi. Mary Jane kini menunggu keputusan Mahkamah Agung tentang keputusan menolak atau menerima peninjauan kembali atau PK yang diajukan pengacara Mary Jane.
Duit kiriman orang tua Mary Jane dititipkan melalui Andreas Sony Wicaksono. Andreas adalah orang yang biasa menyampaikan duit titipan keluarga sejumlah narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Wirogunan, Yogyakarta. Dia juga bekerja sebagai pedagang di Pasar Beringharjo.
Andreas menyatakan orang tua Mary Jane terakhir menitipkan duit sebesar lima ribu peso atau setara dengan Rp 1,4 juta pada Januari 2015. Duit itu digunakan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari Mary Jane.
“Misalnya menelepon keluarga Mary Jane di Filipina menggunakan warung telepon di koperasi Lembaga Pemasyarakatan Wirogunan,” kata Andreas ketika dihubungi, Kamis, 5 Maret 2015.
Andreas yang berkawan dengan Mary Jane, datang ketika sidang PK lanjutan hari kedua di Pengadilan Negeri Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu, 4 Maret 2015.
Andreas mengenal Mary Jane sejak 2013 di Lembaga Pemasyarakatan Wirogunan. Karena terbiasa menjadi orang yang dititipi duit oleh keluarga narapidana, Andreas menjadi kenal dengan Mary Jane. Andreas kenal dengan Mary Jane lewat para narapidana.
Anggota tim pengacara Mary Jane yang ditunjuk Kedutaan Besar Filipina, Aprilina Purba, mengatakan Mary Jane mengenal Andreas Sony Wicaksono. Aprilina menunjukkan foto Andreas kepada Mary Jane ketika sidang PK hari kedua dihentikan sementara. Andreas difoto ketika sedang wawancara dengan wartawan. “Sony memang pernah memberikan duit titipan orang tua Mary Jane,” kata Aprilina.
Mary Jane, terpidana mati ditangkap atas tuduhan membawa heroin seberat 2,6 kilogram di Bandar Udara Adisucipto, Yogyakarta, pada 25 April 2010. Mary Jane memakai penerbangan pesawat Air Asia dari Kuala Lumpur ke Yogyakarta. Ibu dua anak ini bekerja sebagai pekerja rumah tangga. Ia adalah penduduk Esguerra, Talavera Nueva Ecija, Bulacan, Filipina.
SHINTA MAHARANI