TEMPO.CO, Jakarta: Kepala Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral Jawa Barat Soemarwan Hadisoemarto mengatakan laporan kelangkaan elpiji melon terjadi di sejumlah daerah di antaranya Bogor, Garut, Subang, serta Depok. "Ini ulah beberapa pangkalan, stok masih ada, dibilang tidak ada," kata dia saat dihubungi Tempo, Selasa, 24 Februari 2015.
Soemarwan mengatakan sejumlah daerah juga melaporkan terjadi kenaikan kebutuhan pasokan gas elpiji melon sehingga meminta tambahan kuota, tapi dia tidak merincinya. "Ada beberapa daerah yang mengajukan permohonan tambahan kuota, tapi itu tergantung stok Pertamina. Ini belum terpenuhi," kata dia.
Menurut Soemarwan, saat ini pemerintah dan Pertamina tengah menyiapkan penambahan pasokan untuk gas elpiji. "Kami masih mempersiapkan ekstra dropping. Rencananya pada minggu ini," kata dia.
External Relation Pertamina Jawa Bagian Barat Milla Suciyani mengatakan laporan paling banyak soal keluhan elpiji melon di Jawa Barat berasal dari Bogor serta Depok. "Kami menyalurkan sesuai kuota, tapi kok masih kurang saja. Apakah ini ditimbun di titik distribusi atau lari ke tidak sesuai peruntukkanya, misalnya industri besar, atau memang masyarakat kelas bawah ada peningkatan kebutuhan?" kata dia saat dihubungi Tempo, Selasa, 24 Februari 2015.
Milla mengatakan, bagi pemerintah yang meminta kenaikan kuota elpiji melon, dipersilakan menyalurkan permintaannya lewat pemerintah. "Pemda bisa proses ke pemerintah untuk minta tambah," kata dia.
Menurut Milla, peningkatan permintaan elpiji melon juga dinilai ganjil karena relatif tidak ada pemicunya. Dia mencontohkan, lonjakan permintaan biasanya terjadi saat menjelang perayaan hari raya, dan biasanya Pertamina sudah menambah pasokan. Perayaan Imlek belum lama ini misalnya, Pertamina menambah pasokan satu kali jumlah pasokan hariannya.
Milla mengatakan, saat ini Pertamina mencurigai kelangkaan ini disebabkan distribusi macet gara-gara pangkalan menahan gas elpiji melon. Dia beralasan, Pertamina menangkap basah salah satu pangkalan di Bogor yang ketahuan menahan gas elpiji melon.
Pertamina mengklaim suplai gas melon normal. Pertamina menyalurkan suplai harian ke agen sesuai dengan alokasi yang telah ditetapkan, misalnya untuk Kota Depok sebanyak 54.000 tabung per hari, Kabupaten Bogor sebanyak 142.000 tabung, Kota Bogor 29.000 tabung, Kabupaten Bogor sebanyak 142.000 tabung, Kota Bekasi sebanyak 78.000 tabung, dan Kabupaten Bekasi juga 78.000 tabung.
AHMAD FIKRI