TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Laksamana Ade Supandi, bungkam ketika ditanya soal pengamanan laut sekitar Bali dan Nusakambangan menjelang eksekusi mati dua anggota Bali Nine asal Australia, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran.
Ade mengatakan dia tidak mempunyai wewenang untuk mengerahkan pasukan dan alat utama sistem persenjataan.
"KSAL hanya pembinaan prajurit, kalau penggunaan kekuatan ada di tangan Panglima TNI," kata Ade kepada wartawan di Markas Komando TNI AL Armada Barat, Jakarta, Selasa, 24 Februari 2015.
Ade mengaku belum mendapat perintah dari Panglima TNI terkait pengamanan proses eksekusi mati dua terpidana asal Australia. "Nanti tunggu proyeksi dan perintah dari Panglima TNI."
Sebelumnya, tiga unit pesawat tempur Sukhoi SU-30 milik TNI Angkatan Udara sudah berada di Bali sejak Ahad lalu. Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara, Marsekal Pertama Hadi Tjahjanto, mengatakan ketiga pesawat sedang melakukan operasi pengamanan udara rutin.
Beredar kabar jika ketiga pesawat tempur buatan Rusia itu disiagakan di Bali untuk mengamankan proses eksekusi Andrew Chan dan Myuran Sukumaran.
Kapal Serayu milik TNI Angkatan Laut juga terpantau bersandar di Dermaga Sleko, Cilacap, Jawa Tengah menjelang eksekusi mati di Pulau Nusakambangan. Kapal ini akan melakukan patroli di perairan Nusakambangan. Nusakambangan merupakan pulau terluar yang paling dekat dengan Australia, negara asal terpidana mati Bali Nine.
"Ada atau tidak ada pelaksanaan eksekusi mati, kami selalu siap untuk mengamankan perairan nusakambangan," kata Pejabat Sementara Komandan Kapal Angkatan Laut Serayu, Letnan Dua Arief Wibowo, hari ini. Arief mengatakan, patroli yang dilakukan di perairan Nusakambangan dilaksanakan setiap hari.
Kapal Serayu biasa mengangkut 15 personel anggota TNI Angkatan Laut. Selain Kapal Serayu, pengamanan juga diperkuat dengan Kapal Angkatan Laut Majeti yang berawak empat anggota.
Menjelang eksekusi nanti, KAL Serayu akan melakukan patroli di perairan Nusakambangan, Cilacap. Saat ini, pengawasan di wilayah perairan Nusakambangan, anggota TNI AL bersiaga selama 24 jam di Dermaga Sleko.
INDRA WIJAYA