TEMPO.CO, Jakarta - Setiap siswa yang hendak ikut ujian Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) pada 2015 ini hanya bisa memilih dua perguruan tinggi negeri. Menurut Ketua SNMPTN Rochmat Wahab, dari dua perguruan tinggi, satu di antaranya harus berasal dari perguruan tinggi yang berada di provinsi yang sama dengan asal sekolah siswa.
”Satu pilihan lainnya boleh dari provinsi mana pun,” kata Rochmat di Gedung Pendidikan Tinggi, Senayan, Jakarta, Senin, 9 Februari 2015. Namun, dia melanjutkan, bila hanya ingin memilih satu perguruan tinggi dalam seleksi SNMPTN, siswa boleh memilih sekolah di daerah mana pun.
Rochmat menjelaskan panitia SNMPTN meminta siswa memilih satu perguruan tinggi dari daerah asal sekolahnya untuk membuat pemerataan di perguruan tinggi di Indonesia. ”Kami ingin melindungi perguruan tinggi negeri setempat,” katanya. Ia pun berharap aturan ini bisa memantapkan pemerataan kualitas pendidikan di semua daerah di Indonesia.
Rochmat tidak mempersoalkan perguruan tinggi mana yang dipilih setiap siswa sebagai prioritasnya, apakah PTN sekolah asal atau pilihan lainnya. Pria berbaju batik itu hanya meminta, dari dua PTN yang dipilih siswa, setiap siswa maksimal boleh memilih tiga program studi. ”Ketentuannya, satu perguruan tinggi negeri maksimal dua program studi,” katanya.
Wakil Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Bogor Hermanto Siregar menyatakan setuju dengan aturan panitia SNMPTN. ”Saya setuju, kok, agar adil,” katanya saat dihubungi, 9 Februari. Menurut dia, mahasiswa umumnya lebih banyak memilih perguruan tinggi yang sudah memiliki nama, seperti Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, atau universitas negeri populer lainnya. Ironisnya, peminat universitas lokal tidak banyak.
Hermanto mengatakan aturan panitia SNMPTN bisa meningkatkan peminat masuk ke universitas lokal. ”Walau hanya dua perguruan tinggi negeri, panitia tetap memberikan akses siswa seluas-luasnya bila ingin memilih perguruan tinggi lain,” katanya.
Selain bertujuan agar lebih fair, dengan sedikitnya pilihan bagi siswa, Hermanto mengatakan bahwa para siswa bisa lebih berfokus mendapatkan sekolah yang diinginkannya. ”Walau pilihan ada tiga program studi di dua perguruan tinggi, rata-rata siswa akan memilih dua program studi saja,” katanya.
MITRA TARIGAN