TEMPO.CO, Bandung - Hujan yang terus mengguyur wilayah Bandung dan sekitarnya membuat Wali Kota Bandung Ridwan Kamil siaga 1 dalam menanggulangi bencana banjir di wilayah ini. Bahkan Emil—sapaan Ridwan Kamil—sempat bergurau akan menggunakan cara tradisional seperti memanggil pawang hujan.
"Kami sudah meminta pawang hujan untuk membantu menggeser hujan, tapi belum sesuai harapan karena belum berhasil memindahkan hujan," ujar Emil di Balai Kota Bandung, Senin, 9 Februari 2015.
Namun pernyataan ini buru-buru dibantah Emil. Melalui akun Facebooknya, dia mengatakan, wacana memanggil pawang hujan hanya bercanda. "Tidak ada kebijakan menggunakan pawang hujan. Itu usulan heureuy staf kecamatan waktu di lapangan kehujanan saat perbaiki tanggul sungai yang jebol," katanya.
Dia melanjutkan, untuk mengantisipasi banjir, dia mewajibkan camat dan lurah melakukan inspeksi kirmir sungai, siaga di lapangan saat hujan dan menyiapkan logistik darurat bencana.
Langkah lainnya adalah melakukan koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah, dan melakukan konsolidasikan gotong royong bersama warga saat terjadi bencana.
Emil juga menghimbau agar masyarakat beserta aparat pemerintah setempat siap siaga menghadapi bencana banjir. "Harus disiapkan soal evakuasi warga, jadi camat juga lurah jangan bingung melakukan evakuasi saat banjir datang," katanya.
Seorang warga Cijambe, Ujung Berung, Kota Bandung, Rohmat Sulaiman, menyatakan keprihatinannya akan bencana banjir tersebut. "Banjir itu disebabkan oleh hujan deras dari hulu, airnya langsung menuju dataran rendah karena kurangnya sumber resapan." ujarnya.
"Misalkan banjir yang terjadi di Jalan Sindang Reret, airnya kuning kecokelat-cokelatan, tercampur oleh tanah. Banjir itu berasal dari daerah Cilengkrang atas," ujar Rohmat.
Hujan deras yang menerjang Kota Bandung beberapa hari terakhir ini mengakibatkan banjir di beberapa wilayah di Kota bandung. Di antaranya di sekitar Gede Bage dan beberapa ruas Jalan A.H. Nasution, seperti Ujung Berung, Sindang Reret, Suka Miskin, dan Cikadut. Kemacetan lalu lintas pun tak terelakkan akibat banjir tersebut.
Selain itu, volume air yang tinggi mengakibatkan jebolnya tanggul Sungai Cirongge, Cisaranten, Kecamatan Arcamanik. Sedikitnya tujuh RW terkena banjir karena air sungai beserta lumpur tumpah ruah ke rumah warga sekitar.
AMINUDIN