TEMPO.CO, Lampung Timur - Anggota Kepolisian Resor Lampung Timur menembak dua warga Desa Negara Nabung, Kecamatan Sukadana, Lampung Timur, saat bentrok dengan aparat. Kedua warga dilumpuhkan saat berusaha merangsek dan hendak membakari rumah warga. "Kami sudah berulang kali memberikan tembakan peringatan dan melontarkan gas air mata," kata Ajun Komisaris Besar Juni Duansyah, Sabtu, 07 Februari 2015.
Puluhan anggota Pengendali Massa Polres Lampung Timur memang terlibat bentrok dengan warga di perbatasan Kecamatan Sukadana dengan Purbolinggo. Ratusan warga bersenjata pedang, tombak, dan sebagian membawa senjata api rakitan berusaha membakari rumah warga.
Aksi mereka berhasil dicegah oleh anggota Polres Lampung Timur. Dua warga yang tertembak oleh polisi adalah Mahmud, 20 tahun, dan Ibrahim, 37 tahun. Mahmud tertembak di bagian paha bagian kanan dan Ibrahim tangan kanan hingga tembus.
Kedua korban dilarikan ke Rumah Sakit Umum Sukadana. Mahmud hingga kini masih menjalani perawatan intensif setelah sempat tak sadarkan diri dan dirujuk ke Rumah Sakit Mardi Waluyo Metro.
Polisi terlibat aksi saling rebut bensin yang dibawa warga yang hendak membakari rumah warga Desa Taman Asri, Purbolinggo. Warga sempat membakar sebuah rumah dan merusak enam rumah lain. "Saya memerintahkan tindak tegas pelaku perusakan. Tidak boleh ada pembakaran dan perusakan rumah," kata Juni Duarsyah, yang memimpin langsung penghalauan massa itu.
Juni sempat terkena gas air mata yang ditembakkan anak buahnya. Dia berada di barisan depan untuk menghalau warga yang beringas dan berusaha merangsek ke permukiman. Polisi sempat kewalahan saat menghalau massa penyerang karena terbagi dalam sejumlah kelompok.
Penyerangan warga Negara Nabung, Sukadana, dipicu oleh penangkapan tiga remaja warga Negara Nabung yang kedapatan mencuri di Pasar Taman Cari. Pelaku sempat melarikan diri dan berhasil ditangkap setelah warga mengepung mereka. Warga yang menangkap kemudian menganiaya tiga remaja itu hingga babak belur.
NUROCHMAN ARRAZIE