TEMPO.CO, Pontianak - Rumah Feriyani Lim, pelapor Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad, di Gang Suez, Pontianak, Kalimantan Barat, kosong melompong, Selasa, 3 Februari 2015.
"Memang tak ada orang. Semua tinggal di Jakarta," ujar Koko, tetangga sebelah rumah Feriyani, Selasa.
Pada Senin malam, Feriyani melaporkan Abraham Samad terkait dengan urusan dugaan pemalsuan administrasi untuk pembuatan paspor. Sebelumnya, foto-foto mesra Abraham Samad dengan Feriyani sempat beredar di dunia maya.
Koko mengatakan orang tua Feriyani hanya datang ke rumahnya saat perayaan keagamaan. Rumah tersebut berada di kawasan mayoritas Tionghoa. Kaca jendelanya tampak berdebu tebal. Kaca nako jendela rumah itu beberapa sudah pecah. Gorden berwarna biru berbahan satin mengilat terlihat jelas dari luar.
Rilda Matondang, Ketua RT 05 RW 16 Gang Suez, menuturkan wanita yang biasa disapa Aling itu tidak pernah berniat menjual rumah tersebut walau tak lagi tinggal di Kota Pontianak. "Rumah di sini untuk dipakai tengah di Pontianak, daripada nginap di rumah keluarga," katanya. Rilda berharap masalah Aling bisa segera selesai. Dia terkenang dengan orang tua Aling, Ng Chiu Bwe dan Lim Miaw Tian, yang sudah berumur. Kini, mereka tinggal dengan Aling.
Data Aling di Pontianak ternyata sudah diblokir. "Sudah kami melakukan pelacakan sebelumnya, tapi data Feriyani Lim diblokir, tidak bisa dibuka," ujar Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Pontianak Suparma, Senin, 2 Februari 2015. Pemblokiran data tersebut, kata Suparma, dimungkinkan karena yang bersangkutan sudah mempunyai kartu tanda penduduk pengganti.
ASEANTY PAHLEVI