TEMPO.CO, Ternate - Apel Granny Smith dan Gala Royal berbakteri Listeria monocytogenes yang membahayakan kesehatan marak dijual di Kota Ternate, Maluku Utara. Dari pemantauan Tempo hari ini, dua pusat perbelanjaan di Kota Ternate belum menarik peredaran buah apel asal Amerika itu. Pedagang buah di pasar buah Gamalama menjual buah itu dengan harga cukup murah. Buah Apel asal amerika itu dihargai Rp 8.000 per buah. (Baca: Bogor Tarik Peredaran Dua Jenis Apel Amerika)
Menurut Muksin, pedagang buah asal Makassar, sedikitnya ada 40 pedagang buah yang masih menjual buah apel Granny Smith dan Gala Royal. Umumnya, para pedagang di Ternate tidak mengetahui bahwa buah apel tersebut berbahaya untuk kesehatan.
Baca Juga:
"Kami masih menjualnya, apalagi buah apel Amerika itu paling banyak dibeli. Dalam sehari saja, kami bisa menjual hingga 7-10 kilogram. Tapi, kalau ini sudah dilarang, ya, kami pasti tidak akan menjualnya lagi," kata Muksin, 46 tahun, kepada Tempo, Jumat, 30 Januari 2015. (Baca: Apel Berbakteri Amerika Masih Beredar di Madiun)
Muksin mengatakan, dalam seminggu, pedagang mendapatkan pasokan buah apel Amerika hingga 50 kilogram. Rata-rata para pedagang buah di Ternate memperoleh pasokan buah apel Amerika dari Manado dan Makassar. "Ada juga yang memperoleh pasokan langsung dari Surabaya dan Jakarta. Jadi tak heran kalau buah apel ini masih banyak dijual di Ternate," ujar Muksin.
Abdul Rahman, Kepala Seksi Pertanian dan Tumbuhan Balai Karantina Kelas II Ternate, mengatakan apel berbakteri asal Amerika memang sangat mudah ditemui di Kota Ternate. Karena itu, pihaknya merekomendasikan agar Pemerintah Kota Ternate menarik kedua jenis apel tersebut. "Harus ada langkah cepat untuk menariknya dari pasar," kata Rahman. (Baca: Heboh Apel Granny, Pelanggan Pilih Buah Lokal)
Menurut Abdul, dari hasil pendataan lapangan, buah impor asal Amerika tersebut umumnya masuk ke Ternate melalui jalur laut. Akibatnya, pihaknya sulit mendeteksi alur masuk buah impor itu. Ia berharap masyarakat dapat berpartisipasi mengawasi bahan makanan yang masuk ke Ternate.
Badan Pengawas Obat dan Makanan selaku Emergency Contact Point International Food Safety Authorities Network (INFOSAN) dan National Contact Point Indonesia Rapid Alert System for Food and Feed (INRASFF) telah menerima INFOSAN ALERT atau peringatan pada 17 Januari 2015. Isinya adalah penarikan apel karamel yang dibuat dari dua jenis apel tersebut dari pasar.
Apel karamel yang diproduksi dari Bidart Bros, Bakersfield, California, ini mengandung bakteri Listeria monocytogenes. Di Amerika, bakteri ini telah menelan tujuh korban jiwa.
BUDHY NURGIANTO
Baca juga:
Ahok Ingin Jadikan Jakarta Cashless Society
Kisah Telegram Rahasia dan Mangkirnya Budi Gunawan
Kolesterol Tinggi Bisa Terjadi pada Usia Muda
Kagumi Rusunami Buddha Tzu Chi, Djarot: Role Model