TEMPO.CO, Surabaya - Ketua Tim Identifikasi Kepolisian Daerah Jawa Timur Komisaris Besar Budiono mengeluhkan sulitnya mengidentifikasi jenazah korban Air Asia QZ8501. Menurut dia, penyebabnya adalah jenazah yang diterimanya sudah diberi kapur barus dan kopi untuk menghilangkan bau tak sedap.
“Kami sudah dikoordinasikan dengan tim Basarnas untuk tidak memberi kapur barus dan bubuk kopi, dan sekarang sudah tidak pakai lagi,” ujarnya di Rumah Sakit Bhayangkara, Surabaya. (Baca juga: Tragedi AirAsia, Tim DVI Luar Negeri Pulang Kampung)
Budiono mengatakan pemberian kapur barus dan kopi mengganggu identifikasi taksologi dan mengaburkan hasil pemeriksaan kimiawi. Hal ini dapat mempersulit dan menghambat kecepatan tim DVI untuk mengidentifikasi. “Bahkan kapur barus dan bubuk kopi itu membuat kulit menjadi hilang dan jelas mempersulit proses identifikasi,” katanya.
Meskipun mengakui bahwa pemberian kapur barus dan bubuk kopi oleh tim Basarnas dapat menghilangkan bau busuk dari tubuh korban, hal itu tidak dibenarkan dalam penanganannya. Untuk mempermudah proses identifikasi bagi jenazah yang sudah tiba di Rumah Sakit Bhayangkara, tim DVI terus mengumpulkan barang-barang pribadi yang masih tersisa di rumah korban. (Baca: Laju Naik Air Asia Melebih Pesawat Tempur)
Pencarian itu dilakukan dengan cara mendatangi langsung rumah korban untuk mencari sampel DNA yang memang milik pribadi korban. “Saat ini tim juga melengkapi DNA pembanding yang benar-benar DNA vertikal, yaitu anak kandung atau orang tua kandung,” katanya.
Budiono menambahkan, hingga hari ke-31 ini, total ada 69 jenazah yang sudah tiba di Rumah Sakit Bhayangkara. Sebanyak 54 jenazah di antaranya sudah berhasil teridentifikasi dan sudah diserahterimakan kepada pihak keluarga dan pihak Air Asia untuk disemayamkan. Sedangkan 15 jenazah sisanya masih proses pendalaman oleh tim DVI Polda Jawa Timur.
MOHAMMAD SYARRAFAH
Berita Lainnya:
Bambang KPK Laporkan Bareskrim Polri ke Komnas HAM
Syahrini Pamer Foto Bersama Paris Hilton di Bali
Foto Terbaru NASA, Ada Kehidupan di Planet Mars?
Tim 7 Rapat Bahas Keppres di Kantor Setneg
F-16 NATO yang Jatuh, Menimpa Hanggar