TEMPO.CO, Banyuwangi - Tuasim, 25 tahun, seorang nelayan asal Pasuruan, hilang di perairan Lampon, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis 15 Januari 2015. Perahu yang ditumpanginya pecah dihantam gelombang tinggi. (Baca berita sebelumnya: SAR Situbondo Temukan Kapal Nelayan yang Hilang)
Menurut Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi, Eka Muharram, Tuasim berlayar bersama Mahat dari Pantai Popoh, Pasuruan, pada Selasa 13 Januari 2015 Pukul 11.00 WIB. Dengan sebuah perahu payangan, mereka berlayar menuju Perairan Lampon, Banyuwangi. "Mereka memang sering cari ikan ke Banyuwangi," kata Eka, Kamis 15 Januari 2015.
Sekitar pukul 19.00, Eka melanjutkan, mereka hampir tiba di Lampon. Saat hendak melempar jangkar untuk menepi, tiba-tiba, angin kencang datang disertai gelombang tinggi. Gelombang menghantam perahu hingga pecah. Tuasim dan Mahat kemudian melempar ban dan melompat ke laut. Saat berusaha memegang ban, ternyata Tuasim terbawa arus. "Sedangkan Mahat selamat sampai ke pantai."
Tuasim belum berhasil ditemukan hingga Kamis sore. Mahat kemudian melapor ke BPBD yang kemudian bantuan Badan SAR Nasional Jawa Timur di Jember untuk melakukan pencarian. "Kami baru melakukan pencarian, belum ada hasil," kata Kordinator Basarnas Jember, Rudy Prahara.
IKA NINGTYAS
Terpopuler
4 Aktor di Balik Blunder Pemilihan Budi Gunawan
Rekening Anak Budi Gunawan Bikin Heran KPK
Megawati Pertanyakan Status Tersangka Budi Gunawan
Mayra Hills, Pemilik Dada Terbesar di Dunia