TEMPO.CO, Ternate - Bandara Babullah, Ternate, mulai dibuka kembali setelah sebelas hari ditutup akibat erupsi Gunung Gamalama pada Kamis, 18 Desember 2014. Sedikitnya empat maskapai, yakni Sriwijaya Air, Garuda Air, Wing Air, dan Expres Air, terlihat sudah melayani penerbangan dari dan ke Ternate.
Taslim Badarudin, Kepala UPTD Bandara Babullah, mengatakan pembukaan dilakukan setelah landasan dan runway Bandara Babullah dinyatakan aman untuk aktivitas penerbangan. Hal itu juga dilakukan setelah otoritas Bandara Babullah menerima rekomendasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.
Baca Juga:
"Pembukaan ini sudah kami informasikan kepada semua maskapai penerbangan. Dan penerbangan perdana dari Bandara Babullah, Ternate, dilakukan pukul 07.45 WIT," ujar Taslim kepada Tempo, Senin, 29 Desember 2014. (Baca: Dampak Gamalama, Ternate Siaga Bencana)
Menurut Taslim, sesuai dengan Notice to Airmen (notim) Nomor C0741/14 yang dikeluarkan Kementerian Perhubungan, Bandara Babullah memang dibuka pada 29 Desember 2014. Untuk itu, dalam sepekan, pihaknya mempercepat aktivitas pembersihan landasan dan runway dengan mengerahkan lebih dari tujuh armada mobil pemadam kebakaran.
"Kami juga mengerahkan lebih dari seratus orang untuk membantu proses pembersihan. Dan hasilnya, untuk hari ini, Bandara Babullah sudah mulai dibuka," tutur Taslim.
Meski demikian, Darno La Mane, Kepala Pos Pengamatan Gunung Gamalama, mengimbau otoritas Bandara Babullah untuk tetap waspada. Hal ini karena aktivitas Gunung Gamalama masih pada status siaga atau level III. Aktivitas Gamalama pun tercatat masih menunjukkan peningkatan.
"Hingga saat ini, Gamalama bahkan masih mengeluarkan abu vulkanis, meski intensitasnya tak setinggi saat meletus pertama pada 18 Desember 2014. Kami bahkan masih menetapkan Gamalama pada status siaga," kata Darno kepada Tempo, Senin, 29 Desember 2014.
Pada Kamis, 18 Desember 2014, Gamalama meletus dengan disertai abu vulkanis. Sedikitnya tiga kecamatan di Kota Ternate terkena dampak dari letusan itu. Gamalama merupakan satu dari empat gunung api yang ada di Maluku Utara. Sedikitnya 200 ribu orang hidup di kaki Gamalama.
BUDHY NURGIANTO
Berita Terpopuler:
Jokowi Disambut Meriah Suku Dani di Jayawijaya
Jokowi Pantau Pencarian AirAsia dari Papua
Ilmu Agama Salim ISIS Dinilai Kurang Matang
Warga Wamena, Jokowi: Nggak Mau Minta Apa Gitu?
Keluarga Korban AirAsia Histeris di Posko Kritis