TEMPO.CO , Malang: Memasuki musim penghujan, PT Kereta Apii Daerah Operasional 8 Surabaya mewaspadai sejumlah jalur rawan longsor dan banjir. Sejumlah petugas diturunkan untuk mengawasi jalur sepanjang perjalanan. Terutama untuk mengatisipasi arus penumpang menjelang libur natal dan tahun baru. "Ada tiga titik rawan banjir dan tanah longsor di Kabupaten Malang," kata Kepala Stasiun Kota Baru, Sukardono, Jumat 19 Desember 2014. (Baca:Jalur Bandung-Garut Terendam Setengah Meter )
Jalur rawan tanah longsor terjadi di titik daerah Sumberpucung Kabupaten Malang-Pohgajih dan Kesamben Kabupaten Blitar. Kontur daerah Sumberpucung-Kesamben berbukit yang rawan terjadi tanah longsor. Sedangkan, titik rawan banjir terjadi di Songosari-Lawang Kabupaten Malang. Selain itu, jalur Wonokerto-Bangil Kabupaten Pasuruan juga rawan banjir.
Kewaspadaan terutama di jalur Malang-Jakarta yang padat penumpang saat libur natal dan tahun baru. Saat ini curah hujan tinggi sehingga rawan banjir dan tanah longsor. Jika banjir, katanya, akan menggenangi bantalan rel kereta api. Sehingga bakal menganggu perjalanan kereta. (Baca:Cegah Longsor, Alat Deteksi Diproduksi Massal )
Untuk mengantisipasinya, PT KAI menurunkan personil untuk berjaga secara khusus. Selama libur lebaran pertugas dilarang libur maupun cuti. Selain itu, disiapkan material berubah pecahan batu, rel dan bantalan untuk perbaikan jalur rel kereta api.
Sedangkan sepanjang perlintasan kereta di Malang terdapat 160 titik perlintasan yang tak berpalang. Sehingga pengguna jalan diminta waspada dan berhati-hati. Untuk keamanan perlintasan tak berpalang PT KAI bekerjasama dan koordinasi dengan Dinas Perhubungan dan Kepolisian. (Baca:Mbah Rono Ingatkan Dua Zona Longsor Mengancam )
Sepanjang libur Natal dan tahun baru jumlah penumpang melonjak. Tiket kereta tujuan jarak jauh selama 7 Desember 2014-5 Januari 2015 habis terjual. PT KAI sementara hanya menambah satu kereta untuk perjalanan kelas ekonomi Matarmaja tujuan Malang-Jakarta.
EKO WIDIANTO
Berita lain:
Dihujat FPI Soal Natal, Jokowi Dibela Ketua NU
Soal Natal, FPI Anggap Presiden Jokowi Murtad
Ketua PBNU: Ucapan 'Selamat Natal' Tak Haram