TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad mengaku kaget dengan keputusan Kejaksaan Agung yang berencana menarik sejumlah jaksa yang bertugas di KPK. Menurut dia, penarikan jaksa di KPK bisa menimbulkan masalah bagi lembaga antirasuah tersebut. Musababnya KPK tak akan sembarangan melakukan seleksi bagi para jaksa yang akan bertugas.
"Nilai rata-ratanya harus tinggi di sini," kata Abraham Samad di kantornya, Senin, 15 Desember 2014. (Baca juga: KPK Kecewa Rekening Gendut Gubernur)
Menurut dia, komisi antirasuah punya sistem untuk membaca kapasitas seseorang yang di atas rata-rata. Oleh karena itu, Samad optimistis KPK tak akan sembarangan meloloskan orang. “Misalnya kalau kepolisian dan Kejaksaan kirim 42 orang, ya untung kalau ada tiga yang lolos,” kata Samad.
Walhasil, dia tak yakin jaksa-jaksa yang dikirim oleh Kejaksaan Agung bisa lolos dalam seleksi tersebut. Jika hal tersebut sampai terjadi maka berpotensi mengganggu kinerja KPK.
Samad pun membandingkan kepemimpinan Jaksa Agung yang baru dengan sebelumnya. Sebab Jaksa Agung terdahulu, Basrief Arief, menyatakan kesediaan Kejaksaan memberi bantuan tenaga jaksa ke KPK. "Makanya saya kaget tiba-tiba ada informasi kekurangan jaksa," kata dia. (Baca juga: Kata KPK Soal Transaksi Mencurigakan BJB)
Sebelumnya, Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Widyo Pramono menginginkan kembali jaksa-jaksa berkualitas di daerah untuk kembali ke lembaganya. Tak terkecuali, jaksa-jaksa yang saat ini bekerja untuk Komisi Pemberantasan Korupsi di daerah.
"Kamu bisa lihat sendiri kan kasus-kasus yang kami tangani makin banyak. Ini untuk membantu kami," ujar Widyo kepada Tempo, Senin, 15 Desember 2014.
Saat ini, ada puluhan jaksa yang bekerja untuk Komisi Pemberantasan Korupsi. Awal tahun ini, Widyo mengirimkan 96 jaksa untuk membantu kinerja KPK di daerah. Widyo mengklaim gagasan dia untuk menarik kembali jaksa-jaksa berkualitas ini didukung banyak pihak. Jaksa Agung H.M. Prasetyo misalnya, kata ia, sudah setuju akan gagasan ini.
MARIA YUNIAR | ISTMAN M.P.
Terpopuler
Ahok: Kelemahan Saya Sudah Cina, Kafir Pula
Susi: Jangankan Cina, Amerika pun Kita Lawan
Kontras Ancam Laporkan Jokowi ke PBB
Kata KPK Soal Transaksi Mencurigakan Kasus BJB
Buat Film Porno di Gereja, Mengaku 'Malaikat'