TEMPO.CO, Ambon - Sebanyak dua satuan setingkat kompi (SSK) aparat kepolisian atau 200 personel dikerahkan untuk melakukan pengamanan pasca-terjadinya kerusuhan massa di Maluku Tengah. Aparat kepolisian dibantu sekitar 50 anggota TNI dalam melakukan pengamanan.
“Secara umum, kondisi kemanan sudah mulai kondusif. Kami sudah mengimbau agar masyarakat tidak melakukan aksi anarkistis dalam menyampaikan pendapatnya,” kata Kepala Kepolisian Resor Maluku Tengah Ajun Komisaris Besar Herley Silalahi kepada Tempo, Jumat, 12 Desember 2014. Herley menuturkan masih berada di lokasi kejadian untuk memimpin pengamanan.
Bupati Maluku Tengah Abdullah Tuasikal menyatakan berbagai fasilitas pemerintah dibakar massa. Di antaranya adalah tiga kantor kecamatan, yakni Kecamatan Seram Utara, Seram Utara Timur Kobi, dan Seram Utara Timur Seti.
Fasilitas lain yang juga rusak adalah kantor Unit Pelaksana Teknis Daerah Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Maluku Tengah. Selain itu, sebuah tempat penginapan juga menjadi sasaran perusakan dan pembakaran. “Berapa jumlah kerugian akibat peristiwa itu belum kami hitung,” ujarnya.
Abdulah juga mengatakan situasi keamanan di Maluku Tengah sudah berangsur pulih. Pejabat Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah bersama aparat kepolisian dan TNI sudah melakukan pendekatan dengan masyarakat. “Dialog dengan tokoh masyarakat masih berlangsung,” tuturnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tempo, kerusuhan massa yang terjadi pada Kamis, 11 Desember 2014, tersebut dipicu oleh ketidakpuasan masyarakat kepada pemerintah yang tidak menanggapi pemekaran wilayah Seram Utara menjadi kabupaten baru. Warga menilai pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi Maluku tidak peka terhadap aspirasi masyarakat Seram Utara.
Kerusuhan massa yang disertai aksi perusakan dan pembakaran itu tidak hanya merusak sejumlah fasilitas milik pemerintah dan swasta. Aktivitas di kantor Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah juga sempat lumpuh akibat kerusuhan tersebut.
BUDHY NURGIANTO
Baca Berita Terpopuler
Pemred Jakarta Post Jadi Tersangka Penistaan Agama
Jay Subiakto Kecewa pada Jokowi, Untung Ada Susi
Bertemu, SBY Nasihati Prabowo
Jay Subiakto: Gubernur FPI Cukup Menghibur
SBY: Demokrat Tak Pernah Masuk Koalisi Prabowo