Pesta miras oplosan itu digelar pada Sabtu, 6 Desember 2014. Eeng, Adin, dan Agung, 18 tahun, menenggak miras oplosan di belakang sebuah hotel di Jalan Selabintana. Mereka mendapatkan miras oplosan dari sebuah warung yang tak jauh dari lokasi berpesta.
Eeng tercatat sebagai warga Kampung Bahari, Kelurahan Warakas, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Sedangkan Adin dan Agung merupakan warga Jalan Selabintana, Kampung Selaawi, Desa Warnasari, Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi. Agung yang masih berusia 18 tahun ternyata seorang pelajar sekolah menengah atas. (Baca: Kenali Tanda Bahaya Miras Oplosan)
Mereka sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah R. Syamsudin Kota Sukabumi sejak Senin, 8 Desember 2014. Hingga akhirnya, Eeng mengembuskan napas terakhirnya pada Senin lalu sekitar pukul 21.00 WIB. Esoknya, Adin menyusul.
Jasad Adin dibawa keluarga ke rumah duka. Adin dimakamkan di tempat pemakaman umum terdekat. "Iya, tadi pagi sekitar pukul 10.00 WIB, keponakan saya meninggal dunia," kata Dewi, 33 tahun, bibi korban.
Adin merupakan anak kedua dari lima bersaudara. Sehari-hari, dia berjualan pulsa. "Keponakan saya itu sosok pekerja keras. Kami hanya bisa mengambil hikmah dari peristiwa ini," ujarnya. (Baca: MUI Desak Subang Bikin Perda Minuman Keras)
DEDEN ABDUL AZIZ
Akhirnya Ical Mendukung Perpu Pilkada Langsung
Gubernur FPI Akhirnya Punya Kantor, Dimana?
Gerindra: Kami Harus Lebih Hati-hati dengan SBY
Ini Isi Kesepakatan Koalisi Prabowo-Demokrat