TEMPO.CO, Ternate-Pasca kenaikan harga bahan bakar minyak, harga cabe di Kota Ternate, Maluku Utara kian tak terbendung. Di pasar Higienis Bahari Berkesan, harga cabe menembus 150 ribu per kilogramnya.
Amran Ismail, 49 tahun, pedagang cabe di pasar Higienis Bahari Berkesan menuturkan kenaikan harga cabe di Ternate mulai terjadi empat hari setelah setelah kenaikan harga bahan bakar minyak. Lonjakan harga kian tinggi dan menembus 150 ribu per kilogramnya kala pasokan cabe dari Manado, Sulawesi Utara tak lagi normal.
"Dalam sepekan ini kami hanya mendapatkan satu kali pasokan cabe dari Manado. Untuk menekan harga kami mengambil pasokan dari Halmahera," kata Amran kepada TEMPO Sabtu 6 Desember 2014. (Baca:Harga Cabai Rawit Mahal, Petani Gigit Jari )
Menurut Amran, harga normal cabe rawit di Ternate biasanya hanya mencapai Rp 40 ribu per kilogramnya. Kenaikan harga tertinggi pun hanya mencapai Rp 130 ribu per kilogramnya. "Itupun kenaikan tahun lalu. Makanya kenaikan harga cabe tahun ini yang paling tinggi. Kami pun terpaksa mencari pendapatan lain dengan menjual bumbu dapur lainnya," ujar Amran.(Baca:BI: Kenaikan Harga BBM Kerek Inflasi November)
Zainab, 51 tahun, pedagang cabe mengungkapkan akibat kenaikan harga cabe ia terpaksa mengurangi penjualan cabe dan mengantikannya dengan menjual tomat. Selain itu, penjualan cabe kerap membuat pendapatan menurun. Karenanya pihaknya berharap, pemerintah bisa melakukan operasi pasar untuk menekan harga cabe.
"Bayangkan, masa harga cabe sama dengan harga 15 kilo beras. Makanya untuk satu minggu ini saya banyak jual tomat." ujar Zainab. (Baca:Harga Daging Sapi dan Elpiji Naik Tak Terkendali )
Dampak kenaikan harga cabe pun berpengaruh hingga warung makan di Ternate. Beberapa warung makan terpaksa mengurangi bahan cabe untuk masakan. Bahkan porsi untuk sambal yang biasa disajikan juga dikurangi hingga setengah dari biasanya. "Kalau dulu banyak cabe, sekarang saya ganti dengan bumbu lain. Yang pasti sudah satu minggu ini semua masakan yang mengunakan cabe saya kurangi," kata Kartini, pemilik warung makan Manado.
BUDHY NURGIANTO
Baca juga:
Jakarta Hujan Siang Nanti
Blak-blakan Saksi Kunci Pembunuhan Munir
Anies Batalkan Kurikulum 2013, Guru: Tepat Sekali
Pollycarpus Menyebut Munir Target Ikan Besar