TEMPO.CO, Yogyakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Gunung Kidul menyiapkan 20 titik relokasi untuk menghadapi potensi bencana longsor yang masih menjadi ancaman utama tiap musim penghujan. "Terutama di wilayah jalur utara dan tengah, yang lebih rawan longsor awal November ini," ujar Staf Seksi Kesiapsiagaan BPBD Gunung Kidul Suharto, Selasa 11 November 2014.
Jalur utara dan tengah Gunung Kidul menjadi wilayah yang dinilai lebih rawan longsor akibat intensitas hujan di kawasan itu dibanding kawasan selatan atau arah pesisir. Ada empat kecamatan di bagian utara dan tengah yang kini dimonitor ketat sekitar 15 personil BPBD dari pagi hingga petang secara bergantian.
Baca Juga:
Kecamatan yang diawasi rawan longsor antara lain Gedangsari, Ngawen, Ponjong, dan Semin. Kecamatan itu tempat hilir mudik terpadat warga karena berbatasan langsung dengan Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. "Jika terjadi hujan deras di empat titik rawan itu warga diharapkan mau mengalah, menunggu reda atau lewat jalur lain yang lebih aman," kata dia. Kawasan di jalur selatan yakni Purwosari yang menghubungkan dengan jalur wisata seperti Pantai Baron relatif lebih aman dari potensi longsor karena hujan tidak intensif hingga awal pekan ini.
Dalam waktu tiga hari terakhir, dua rumah warga di Kecamatan Semin dan Ngawen roboh dan rata dengan tanah usai disapu angin kencang sebelum hujan deras. Pada Ahad pekan lalu, seorang warga Ngawen terpaksa dirawat setelah disambar petir saat hendak ke ladang siang hari. "Yang juga perlu diwaspadai potensi bencana primer, saat penghujan seperti angin kencang," kata Suharto.
Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum Gunungkidul Slamet Supriyadi menuturkan pihaknya telah berkoordinasi dengan BPBD setempat bila sewaktu-waktu terjadi darurat bencana dan butuh pengerjaan fisik secara cepat. "Dana on call untuk kedaruratan bencana sudah siap, jadi tak masalah jika sewaktu-waktu ada laporan untuk pengerjaan fisik yang dibutuhkan," kata dia.
Pihak Dinas Pekerjaan Umum pun menjanjikan penanggulangan bencana akan jadi sektor yang diutamakan meskipun proyek fisik lain tetap berjalan sesuai rencana Daftar Plafon Anggaran.
Staf Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Yogyakarta Indah Retno Wulan sebelumnya menuturkan sebaran hujan di Gunung Kidul sisi utara dan selata bisa berbeda. "Untuk sisi utara dasarian pertama November, tapi sisi selatan bisa dasarian kedua atau ketiga," kata dia.
PRIBADI WICAKSONO