TEMPO.CO, Surabaya-Sikap Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang tidak segera mengirim upah minimum kota 2015 ke Gubernur Jawa Timur dinilai merugikan daerah lain. Sebab, besaran upah minimum Surabaya menjadi patokan daerah-daerah di sekitarnya.
"Sikap Wali Kota ini sangat merugikan daerah lain di Jawa Timur," kata Sekretaris Komisi Bidang Kesejahteraan Rakyat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Surabaya, Junaidi, Selasa, 11 November 2014. (Baca berita sebelumnya: Buruh Surabaya Minta Upah Minimum Rp 3 Juta)
Baca Juga:
Junaidi menganggap Risma lambat dalam mengumumkan UMK. Apalagi Gubernur Jawa Timur Soekarwo sudah mengirim surat kepada Risma agar segera mengirimkan usulan besaran upah tersebut.
Menurut Junaidi, seharusnya Risma bisa mengirim usulan tersebut ke Gubernur Soekarwo dan membiarkan Provinsi Jawa Timur yang melakukan kajian. Ia juga tidak setuju jika Surabaya harus menunggu penetapan UMK Jakarta. "Jakarta kan provinsi, beda dengan Surabaya yang kota."
Desakan pada Risma untuk segera mengirimkan usulan UMK 2015 juga disampaikan aktivis buruh, Jamaludin. Pasalnya, menjelang tenggat waktu penetapan UMK 21 November 2014, hanya Surabaya yang belum menyerahkan usulan UMK untuk daerah ring I Jawa Timur. (Baca: Upah Minimum Malang Diusulkan Naik 17 Persen)
Sekretaris Pekerja Aneka Industri Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia ini mengatakan, selama ini UMK dan Upah Minimum Sektoral Kota (UMSK) Surabaya selalu kalah besar dibandingkan dengan daerah industri lainnya, seperti Gresik, Sidoarjo dan Pasuruan.
Untuk 2015, Bupati Pasuruan, Gresik, Mojokerto dan Sidoarjo telah resmi merekomendasikan UMK di kisaran Rp 2,6-2,7 juta atau naik 23-31 persen. Surabaya diharapkan minimal naik 30 persen atau berada di angka Rp 2,8 juta. (Baca: UMK Surabaya Kalah dengan Pasuruan)
Pada 2014 ini upah minimum Surabaya hanya hanya Rp 2,2 juta dan upah sektoral Rp 2,3 juta. Jumlah itu lebih rendah dibandingkan DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat dan Batam yang rata-ratanya kisaran upah minimum dan upah sektoral berkisar Rp 2,4-2,9 juta. "Kami berharap Bu Risma merekomendasikan angka yang paling besar dibanding daerah lain," ujarnya.
Sebelumnya, Risma mengatakan belum mengusulkan besaran UMK ke Gubernur Jawa Timur karena menunggu sikap DKI Jakarta. Menurut Risma, upah minimum di Surabaya tidak boleh lebih besar dari Jakarta. (Lihat pula: Pembahasan UMK Jawa Timur Selalu Deadlock)
AGITA SUKMA LISTYANTI
Berita Terpopuler:
Obama Pilih Jokowi, Bukan Putin atau Xi Jinping
Obama Sapa Jokowi: 'Aku Ngantuk'
Jokowi Dibanjiri Tepuk Tangan di Forum CEO APEC
Jokowi Cerita ke Obama Soal SD Menteng