Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kasus Satwa KBS, Polisi Didesak Tetapkan Tersangka  

image-gnews
Sejumlah rusa menjangan mencari rumput di sekitar landasan helikopter Mapolda Jawa Timur, Surabaya (05/7). 15 Rusa ini merupakan sumbangan dari Kebun Binatang Surabaya. TEMPO/Fully Syafi
Sejumlah rusa menjangan mencari rumput di sekitar landasan helikopter Mapolda Jawa Timur, Surabaya (05/7). 15 Rusa ini merupakan sumbangan dari Kebun Binatang Surabaya. TEMPO/Fully Syafi
Iklan

TEMPO.CO, Surabaya - Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya diminta untuk segera menetapkan tersangka dalam kasus pertukaran satwa Kebun Binatang Surabaya.
Desakan tersebut disampaikan sejumlah tokoh masyarakat, akademikus, dan pemerhati satwa yang datang ke Markas Polres Kota Besar Surabaya, Rabu, 5 November 2014.

Mereka yang juga datang berkaitan dengan peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional itu menyatakan prihatin atas peristiwa pertukaran yang mengarah ke penjarahan satwa di Kebun Binatang Surabaya itu. "Semua harus jadi tersangka, bahkan Tonny harus lebih dulu jadi tersangka," kata Trimoelja D Soerjadi, pengacara yang ikut di antara kelompok yang datang itu.

Orang yang dimaksud Trimoelja adalah Tonny Sumampouw yang saat itu menjabat sebagai Ketua Tim Pengelola Sementara KBS. Menurut Trimoelja, kasus pertukaran tersebut sudah mengandung unsur tindak pidana. Polisi seharusnya sudah menetapkan orang-orang yang menandatangani enam perjanjian pertukaran satwa sebagai tersangka. (Baca:Proses Pemeriksaan Kasus Satwa KBS Disebutkan Masih Panjang)

Trimoelja merujuk kepada Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Dalam Pasal 36 ayat 1 dinyatakan pemanfaatan jenis tumbuhan dan satwa liar dapat dilaksanakan dalam bentuk: a. pengkajian, penelitian dan pengembangan; b. penangkaran; c. perburuan; d. perdagangan; e. peragaan; f. pertukaran; g. budidaya tanaman obat-obatan; h. pemeliharaan untuk kesenangan.

Di situ tidak ada istilah pemindahan satwa sebagaimana dalih yang pernah dilontarkan Tonny Sumampouw dan Ketua Perhimpunan Kebun Binatang se-Indonesia saat itu, Rahmat Shah.

Selain itu, pada dokumen Berita Acara Evaluasi Kesehatan dan Pengelolaan Satwa KBS tertanggal 7 November 2012 yang dibuat Tim Evaluasi dinyatakan bahwa cara mengatasi satwa surplus adalah dengan dua cara, yaitu melepasliarkan atau dipertukarkan dengan satwa lain.

Pertukaran satwa juga harus dilakukan antar satwa sesama level. Misalkan satwa berstatus Apendix I dengan sesama Apendix I. Satwa yang tergolong konservasi seperti komodo, orang utan, harimau Sumatera, dan babi rusa harus legal dengan mendapat persetujuan dari Presiden lebih dulu. "Itu tidak dilakukan."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain Trimoelja, yang turut datang adalah Tjuk Kasturi Sukiadi yang juga mantan pengurus Kebun Binatang Surabaya, I Komang Wiharsa Sardjana yang juga mantan Ketua Harian Kebun Binatang Surabaya, mantan Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur Sigit Hanggono, dan pemerhati satwa Singky Soewadji. 

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Surabaya Ajun Komisaris Besar Sumaryono berjanji akan menindaklanjuti kasus ini. Apalagi usai gelar perkara di Mabes Polri beberapa waktu lalu, Polrestabes mendapat 13 rekomendasi yang intinya pertukaran satwa KBS mengarah kepada perniagaan satwa sesuai yang dituduhkan.

Ia mengakui kasus ini sudah berjalan cukup lama. Meski begitu, ia memastikan akan tegak lurus dalam penyelidikan dan kembali melakukan pemeriksaan untuk mendapatkan bukti-bukti materiil. (Baca: Polisi Akui Ada Unsur Pidana)

AGITA SUKMA LISTYANTI

Terpopuler
Tiga Perilaku Aneh Pembunuh Dua TKI Indonesia

Pakar Ungkap Cara Polisi Telisik Akun @TM2000Back

Usir Pesawat Asing, Berapa Biaya Operasional Sukhoi?

Sumarti Kirim Rp 180 Juta ke Ibu Sebelum Dibunuh

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kebun Binatang Keluarga Lombok Wildlife Park, Ada Koleksi Satwa Membanggakan

20 Juni 2021

Kebun Binatang Lombok Wildlife Park. Dok. Felicia Suadika
Kebun Binatang Keluarga Lombok Wildlife Park, Ada Koleksi Satwa Membanggakan

Kebun Binatang Lombok Wildlife Park memiliki 420 ekor satwa dari 62 jenis satwa.


Delapan Gorila di San Diego Sembuh Dari Covid-19

16 Februari 2021

Kawanan ekor gorila berada di kandangnya setelah dua kawanannya dinyatakan positif COVID-19 usai jatuh sakit  di Taman Safari Kebun Binatang San Diego di San Diego, California. San Diego Zoo
Delapan Gorila di San Diego Sembuh Dari Covid-19

Delapan gorila di Kebun Binatang San Diego telah pulih sepenuhnya setelah tertular Covid-19 bulan lalu.


Hari Ini Kebun Binatang Surabaya Buka Lagi

27 Juli 2020

Petugas Kebun Binatang Surabaya menyemprotkan desinfektan di sekitar kandang satwa setelah diputuskan menutup area wisata itu 17-29 Maret 2020. Penutupan untuk mencegah mewabahnya virus corona. (Kukuh SW)
Hari Ini Kebun Binatang Surabaya Buka Lagi

Pengunjung Kebun Binatang Surabaya yang memiliki suhu tubuh di atas 37,5 derajat Celcius akan diminta menuju ruang pelayanan kesehatan


Kebun Binatang Surabaya Buka awal Juli 2020, Cuma 3 Jam

26 Juni 2020

Petugas Kebun Binatang Surabaya menyemprotkan desinfektan di sekitar kandang satwa setelah diputuskan menutup area wisata itu 17-29 Maret 2020. Penutupan untuk mencegah mewabahnya virus corona. (Kukuh SW)
Kebun Binatang Surabaya Buka awal Juli 2020, Cuma 3 Jam

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini masih mematangkan prosedur protokol kesehatan di Kebun Binatang Surabaya.


Risma Beri Nama Bayi Gajah Kebun Binatang Surabaya Dumbo

31 Juli 2019

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengunjungi bayi gajah Sumatera yang baru lahir di Kebun Binatang Surabaya (KBS), Selasa (30/7/2019). Risma menamai bayi gajah itu
Risma Beri Nama Bayi Gajah Kebun Binatang Surabaya Dumbo

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini memberi nama Dumbo pada bayi gajah Sumatera yang lahir di Kebun Binatang Surabaya.


Kebun Binatang Ragunan Didatangi 150 Ribu Orang, Satwa Bisa Stres

19 Juni 2018

Sejumlah pengunjung melihat hewan yang berada di Kebun Binatang Ragunan, Jakarta, 16 Juni 2018. Hari libur Lebaran kedua banyak dimanfaatkan ribuan warga untuk berlibur ke Kebun Binatang Ragunan. TEMPO/M Taufan Rengganis
Kebun Binatang Ragunan Didatangi 150 Ribu Orang, Satwa Bisa Stres

Dokter hewan menyarankan Kebun Binatang Ragunan membatasi jumlah pengunjung agar satwa tidak stres.


Penumpang Transjakarta Menuju Kebun Binatang Ragunan Meningkat

19 Juni 2018

Halte Transjakarta Dukuh Atas dengan tujuan Ragunan di padati antrian warga Jakarta, (01/01). Meski antrian panjang dan berdesakan warga Jakarta tetap antusias untuk berlibur ke kebun Binatang Ragunan. TEMPO/Dasril Roszandi
Penumpang Transjakarta Menuju Kebun Binatang Ragunan Meningkat

PT Transjakarta mencatat jumlah penumpang bus Transjakarta rute Kebun Binatang Ragunan mengalami peningkatan selama libur Lebaran 2018.


Pengelola Kebun Binatang Ragunan Bantah Kawasannya Minim Tempat Sampah

19 Juni 2018

Sejumlah pengunjung memadati Kebun Binatang Ragunan, Jakarta, 16 Juni 2018. Pihak Kebun Binatang Ragunan menargetkan 800 ribu pengunjung selama 15-24 Juni 2018 atau sekitar 80 ribu pengunjung per hari. TEMPO/M Taufan Rengganis
Pengelola Kebun Binatang Ragunan Bantah Kawasannya Minim Tempat Sampah

Disebut minim tempat sampah, begini tanggapan pengelola Kebun Binatang Ragunan.


Libur Lebaran 2018, 95 Persen Satwa Ragunan Dipamerkan

18 Juni 2018

Wisatawan mengamati Gajah Sumatera atau
Libur Lebaran 2018, 95 Persen Satwa Ragunan Dipamerkan

Kepala Unit Pengelola Taman Margasatwa Ragunan Dina Himawati mengatakan 95 persen satwa koleksi dipamerkan selama Libur Lebaran 2018.


Cuaca Buruk, Gembira Loka Kurangi Waktu Hewan Keluar Kandang

1 Desember 2017

Sejumlah petugas Rescue Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kota Yogyakarta memotong batang pohon tumbang di kandang burung Kasuari, Kebun Binatang Gembira Loka, Yogyakarta, 31 Maret 2016. TEMPO/Pius Erlangga
Cuaca Buruk, Gembira Loka Kurangi Waktu Hewan Keluar Kandang

Pengelola Kebun Binatang Gembira Loka juga tidak menargetkan jumlah kunjungan selama cuaca buruk, tapi tetap siap menerima pengunjung.