TEMPO.CO, Surakarta - Konsumsi listrik pelanggan Perusahaan Listrik Negara Area Surakarta melonjak tinggi dibanding konsumsi tahun lalu. Juru bicara PLN Surakarta, Soeharmanto, mengatakan, pada Oktober 2013, beban puncak berada pada angka 605-610 megawatt (MW).
“Oktober tahun ini beban puncaknya 650 MW,” kata Soeharmanto di sela peringatan Hari Listrik Nasional, Senin, 27 Oktober 2014. Ia mengatakan lonjakan beban puncak terjadi karena penambahan pelanggan. Dalam sebulan, ada dua ribu pelanggan listrik baru.
Soeharmanto mengatakan beban puncak 650 MW tergolong tinggi. Dia meminta adanya penghematan untuk mengurangi gangguan. Menurut Soeharmanto, dengan beban listrik tinggi, kerja perangkat dan jaringan listrik milik PLN juga tinggi. “Trafo bisa cepat panas dan tidak awet,” ucapnya. (Baca: CT Soroti Penyebab Listrik di Luar Jawa Byar-pet).
Khusus pelanggan industri, Soeharmanto meminta ada penghematan pemakaian listrik 10-15 persen. Sebab, industri menggunakan beban listrik hingga 53 persen. Ia menyarankan ruangan yang sudah terang saat siang tidak diterangi lagi dengan lampu.
Adapun pelanggan rumah tangga juga diminta Soeharmanto menghemat. Sosialisasi dilakukan dalam arisan ibu-ibu serta pertemuan rukun tetangga dan rukun warga. PLN juga mengajak anak-anak sekolah menghemat listrik.
Manajer PLN Area Surakarta Purwadi mengatakan pelanggan listrik di area Surakarta berjumlah 1.158.832 yang terdiri atas 936.593 pelanggan reguler dan 222.249 pelanggan listrik prabayar. Ia menyebutkan pelanggan lebih mudah mengontrol penggunaan listriknya dengan meteran listrik prabayar. (Baca: Krisis Listrik Masih Hantui Jawa-Bali).
Purwadi mengingatkan masyarakat untuk mengurangi penggunaan listrik pada pukul 17.00-22.00. Sebab, itu adalah jam sibuk dan terjadi beban puncak pada jam itu. “Jika satu pelanggan mau mematikan dua-tiga lampu saja di jam itu, maka bisa ada penghematan hingga 25 MW,” katanya.
Selain itu, Purwadi meminta pelanggan selalu mengecek kondisi meteran listriknya. Meteran listrik yang berusia di atas 15 tahun rawan gangguan dan kebocoran listrik. Ujungnya, pelanggan yang dirugikan karena tagihan tetap ada walau tidak menikmati listrik.
Pelanggan yang menginginkan penggantian meteran listrik bisa menghubungi kantor PLN terdekat. PLN akan mengganti dengan meteran baru yang menerapkan mekanisme prabayar. “Tidak ada biaya penggantian,” ucap Purwadi.
UKKY PRIMARTANTYO
Terpopuler
Daftar Lengkap Menteri Kabinet Kerja Jokowi
Pengamat Sesalkan Jokowi Pilih Ryamizard
Pengepul Ikan Ini Jadi Menteri Kelautan
Tujuh Pertanyaan Ibas kepada Jokowi