TEMPO.CO, Jakarta - Tim dokter Rumah Sakit Umum Pusat dr Hasan Sadikin (RSHS) Bandung berhasil memisahkan bayi kembar dempet kelamin, Muhammad Bima Thabaroq Hasan dan Muhammad Arjuna Thabaroq Sadikin, 21 bulan. Bayi kembar siam dengan jenis conjoined twin inschiophagus tetrapus ini menjalani operasi selama 14 jam, atau 2 jam lebih cepat dari perkiraan semula.
Direktur RSHS Bayu Wahyudi mengatakan operasi dimulai pukul 06.30 WIB dan berakhir 20.30 WIB pada Senin lalu, 6 Oktober 2014. Pemisahan bayi kembar dempet tulang pinggul hingga alat kelamin itu terjadi pukul 17.35 WIB. "Masing-masing bayi ternyata punya usus besar terpisah, ini ikut memperlancar operasi," ujarnya di RSHS, Selasa, 7 Oktober 2014. (Baca: Dokter Kesulitan Operasi Bayi Dempet Kelamin)
Setelah dipisahkan, tim dibagi dua untuk menangani masing-masing bayi di kamar operasi. Operasi pemisahan ini total melibatkan 102 orang dokter, ahli, dan perawat. "Pasca-operasi, kondisi kedua bayi kini stabil," kata Bayu. Di ruang khusus intensive care unit, Bima sudah bisa bernapas sendiri, sedangkan Arjuna masih perlu alat bantu pernapasan.
Menurut koordinator tim dokter bedah, Nurhayat Usman, kedua bayi baru berhasil dipisahkan. Mereka masih harus menjalani operasi lanjutan. Sejumlah organ kedua bayi ada yang tidak lengkap dan posisinya tidak normal. Lubang anus pada kedua bayi misalnya, belum berfungsi baik sehingga pembuangan kotoran besar lewat saluran buatan dengan melubangi perut. "Sekitar 2-3 bulan lagi ada operasi berikutnya," katanya.
Bayi lelaki kembar itu, Bima dan Arjuna, lahir dari persalinan normal pada 2 Januari 2013 di sebuah klinik di Kabupaten Cianjur. Berat keduanya kini 16,2 kilogram. Anak pasangan Robby Achadiat dan Susan itu mengalami dempet pinggul dan punggung penis. (Baca: Bayi Dempet Kelamin 20 Bulan Menanti Operasi di RSHS)
ANWAR SISWADI
Berita Lain
Ada Udang di Balik Perpu SBY dan Koalisi Prabowo
Dari Harvard, Karen Mau Bantu Jokowi
Terima PPP, Koalisi Jokowi Siapkan Kursi Wakil MPR