TEMPO.CO, Jakarta - Presiden terpilih Joko Widodo atau Jokowi telah mengumumkan struktur kabinetnya. Jokowi mempertahankan jumlah 34 kementerian, seperti pada pemerintahan SBY. "Guna tercipta pemerintahan yang bekerja dan pemerintahan yang hadir di tengah rakyat," kata Jokowi di Rumah Transisi, Jalan Situbondo, Nomor 10, Jakarta, Senin, 15 September 2014
Tentunya pembentukan kabinet ini tak lepas dari kehendak presiden terpilih dan wakilnya serta kesepakatan politik yang dibangun. Oleh karena itu, komposisi kabinet di setiap pemerintahan berbeda-beda. Berikut arsitektur kabinet dari era Soeharto sampai Jokowi.
=> Orde Baru (Soeharto)
Kabinet Pembangunan (1967-1998)
Kabinet Ampera II, 24 orang
Kabinet Pembangunan I, 24 orang
Kabinet Pembangunan II, 24 orang
Kabinet Pembangunan III, 32 orang
Kabinet Pembangunan IV, 42 orang
Kabinet Pembangunan V, 44 orang
Kabinet Pembangunan VI, 43 orang
Kabinet Pembangunan VII, 38 orang
- Menteri ditunjuk dari jajaran sipil dan militer pendukung Golongan Karya.
=> Abdurrahman Wahid-Megawati
Kabinet Persatuan Nasional (1999-2001)
Menteri non-parpol 16 orang
Menteri dari parpol: 17 orang (5 PDIP, 3 PKB, 1 PBB, 2 PAN, 3 Partai Golkar, 1 PK, dan 2 PAN)
- Dibentuk pada 26 Oktober 1999, tiga kali bongkar-pasang: 23 Agustus 2000, 1 Juni 2001, dan 12 Juni 2001.
- Ada 18 posisi menteri dan pejabat setingkat menteri berganti dalam dua tahun.
=> Megawati-Hamzah Haz
Kabinet Gotong-Royong (9 Agustus 2001-20 Oktober 2004)
Menteri non-parpol 17 orang
Menteri parpol: 16 orang (Golkar 3, PKB 1, PBB 1, PDIP 7, PPP 2, PAN 2)
- Sebagian besar menteri adalah menteri di era Abdurrahman Wahid.
- Relatif tidak ada pergantian menteri, kecuali Susilo Bambang Yudhoyono yang mengundurkan diri.
=> Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla
Kabinet Indonesia Bersatu I (2004-2009)
Menteri non-partai: 21 orang
Menteri partai: 16 orang (Golkar 2, PKB 2, PBB 2, PKS 3, PAN 2, PPP 2, Demokrat 2, PKPI 1)
- Nama menteri dijaring dari usulan partai koalisi dengan besaran dua kali lipat dari kursi yang dijatahkan.
- Dua kali perombakan kabinet.
=> Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono
Kabinet Indonesia Bersatu II (2009-2014)
Menteri non-parpol: 16 orang
Menteriparpol : 21 orang (2 PAN, 4 Golkar, 6 Demokrat, 4 PKS, 2 PKB, 3 PPP)
- Kandidat dijaring dari partai mitra koalisi dan ditawarkan ke non-koalisi, birokrasi, organisasi masyarakat, dan akademikus.
- Tiga hari menjalani proses psikotes hingga wawancara dan meneken pakta integritas.
- Dirombak dua kali karena kasus korupsi.
=> Joko Widodo-Jusuf Kalla
(2014-2019)
Menteri non-parpol: 18 orang
Menteriparpol : 16 orang
Dari 34 kementerian, 19 kementerian merupakan nomenklatur lama, enam kementerian lama dengan nomenklatur baru, enam kementerian gabungan dari sebelumnya, dan tiga ementerian baru.
Enam kementerian gabungan, seperti Kementerian Kedaulatan Pangan yang merupakan gabungan dari pertanian, perkebunan dan perikanan; Kementerian Pendidikan Tinggi dan Riset merupakan gabungan pecahan Direktorat Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan Kementerian Riset dan Teknologi; Kementerian Infrastruktur; Kementerian Maritim, dan Kementerian Pendidikan Dasar.
Tiga kementerian baru, yakni Kementerian Agraria, Kementerian Kependudukan, dan Kementerian Ekonomi Kreatif. Kementerian Agraria merupakan pengubahan dari Badan Pertanahan Negara, sedangkan Kementerian Kependudukan berasal dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional.
Sumber dan Bahan: PDAT, diolah IRA GUSLINA
Topik terhangat:
Koalisi Jokowi-JK | Ahok dan Gerindra | Pilkada oleh DPRD | IIMS 2014
Berita terpopuler lainnya:
Ahok Minta Lulung Diam, tapi Ada Syaratnya
SBY Bingung Disalahkan Soal RUU Pilkada
Koalisi Merah Putih Jalani Strategi Bumi Hangus
Menelisik Pengurusan Pelat Nomor Cantik Mobil Mewah