5. Mahasiswa dan Al-Quran
Ceritanya bermula ketika Annas hendak berpidato dalam acara sidang paripurna istimewa Hari Ulang Tahun ke-57 Riau di gedung DPRD Riau, 9 Agustus 2014. Setelah naik panggung dan hendak berpidato, sekonyong-konyong tiga mahasiswa yang duduk di bagian belakang berlari ke depan dan menyeruduk Annas. Salah satu dari tiga mahasiwa yang menggunakan jas almamater salah satu universitas Riau itu memegang Al-Quran.
Al-Quran itu sepertinya hendak diberikan kepada Annas. Namun, petugas Satuan Polisi Pamong Praja bergerak cepat dan menangkap ketiga mahasiswa itu. Belakangan diketahui bahwa mahasiswa yang membawa Al-Quran itu adalah Zulfa Heri, Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa Unviersitas Riau. “Banyak-banyak membaca ayat Allah agar bisa kembali ke jalan yang benar,” kata Zulfa menjelaskan maksudnya memberikan kitab suci itu kepada Annas.
Saat dimintai tanggapan ihwal insiden tersebut, Annas mengaku tidak tahu kenapa diberi Al-Quran. "Tidak tahu saya itu. Kalau ingin memberi Al-Quran ke saya, harus lebih banyak baca dari saya. Saya setiap Subuh baca Al-Quran sejak tahun 1984. Ini orang yang tak pernah baca Al-Quran malah kasih Al-Quran ke saya," katanya. (Baca: Mahasiswa Minta Gubernur Annas Maamun Jangan Lari)
6. Kasus Dugaan Penganiayaan
Bekas menantu Annas, Ulva Dayani, melaporkan Annas dengan delik penganiayaan ke Kepolisian Daerah Riau, Selasa, 19 Agustus 2014. Ia mengklaim bahwa Annas pernah memukulinya sekitar 2012. Saat itu ia ingin berjumpa dengan anaknya, tapi Annas selalu menghalangi. Selain mengaku pernah dipukuli, Annas yang kini berusia 75 tahun pernah menawarkan uang Rp 700 juta rupiah agar Ulva tidak menanyakan soal anak-anak lagi. Namun, tawaran itu ditolak Ulva.
Ulva mengatakan ia bercerai dengan Erianda pada 25 Oktober 2011. Lalu, sejak 2013 Ulfa mengaku sudah tidak bisa lagi bertemu dua anak kandungnya sendiri. Sebelumnya anaknya yang berusia 7 tahun tinggal bersama Ulva. Sedangkan yang masih balita tinggal dengan Erianda. Namun kemudian anak yang tinggal bersama Ulva diambil secara paksa oleh keluarga Annas. "Saya tidak diperbolehkan bertemu lagi," ujar Ulva. (Baca juga: Isu Asusila, Gubernur Riau Masih Ngumpet)
Gubernur Annas Maamun belum berkomentar soal tuduhan penganiayaan itu.
Selanjutnya: Pengakuan mantan istri Ketua DPRD Dumai