TEMPO.CO, Makassar - Kepala Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Ibnu Hamad mengatakan pihaknya belum dapat memastikan kapan pendistribusian buku Kurikulum 2013 selesai.
Ibnu menuturkan saat ini Kementerian terus berupaya mendorong agar pendistribusian buku yang akan digunakan para siswa untuk pelaksanaan proses belajar-mengajar dalam penerapan Kurikulum 2013 segera selesai.
“Ini masih dalam tahapan penyelesaian. Buku terhadap pihak rekanan yang memang mendapat tugas untuk menyelesaikannya,” ujar Ibnu kepada Tempo via telepon, Ahad, 17 8 Agustus 2014.
Terkait dengan adanya link untuk mengunduh buku di Internet, Ibnu mengiyakan bahwa para siswa dapat mengunduh materi dari buku tersebut. Namun ini hanya sebagai alternatif saja sambil menunggu buku tersebut datang.
“Mereka dapat mencari di Google, dengan judul Rumah Belajar. Di sana bahan pelajaran dapat digunakan sebagai pengganti sementara saja," tuturnya. Alamat link yang dapat dipakai yaitu http://belajar.kemdiknas.go.id dan di halaman pembuka website.
Mengenai adanya permintaan untuk mengevaluasi rekanan pengadaan buku seperti yang diusulkan Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan, Ibnu mengatakan, dari rapat terakhir yang dilakukan dengan pihak rekanan, sejauh ini belum ada pembahasan masalah sanksi yang akan dijatuhkan. Hanya, kata dia, sekarang pemerintah mendorong agar buku tersebut cepat dapat terdistribusi.
“Kami belum dapat pastikan sampai kapan, karena baik Pak Menteri Pendidikan Mohammad Nuh, dan Wamendikbud Musliar Kasim belum memberi tahu soal kepastiannya. Yang penting difokuskan dalam penyelesaian dulu,” ujarnya.
Menurut Ibnu, yang terpenting saat ini adalah bagaimana hak para siswa dan guru terhadap buku ini dapat terpenuhi. "Masalah pembayaran pun tidak masalah karena pihak percetakan sudah diyakinkan untuk segera mendistribusi buku ini, karena pada dasarnya uangnya sudah ada, tinggal buku dan ini siap dibayarkan," tutur Ibnu.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulsel Abdullah Djabar menyayangkan sikap Kementerian yang belum dapat memastikan masalah buku Kurikulum 2013 ini. Keterlambatan pengiriman buku ajar tersebut, kata Abdullah, akan merugikan anak didik. "Ini akibat pengadaan buku yang sentralistik," ujarnya.
IIN NURFAHRAENI DEWI PUTRI