TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden terpilih Joko Widodo menanggapi santai keengganan kubu Prabowo-Hatta untuk rekonsiliasi. Menurut Jokowi, tak perlu ada rekonsiliasi karena memang tidak ada perpecahan dengan sesama pasangan calon dalam pemilu presiden 9 Juli lalu itu. "Rekonsiliasi apa, tidak ada apa-apa. Rekonsiliasi kalau ada perpecahan. Ini, kan, tidak ada perpecahan," katanya di Balai Kota, Jumat, 15 Agustus 2014.
Menurut Jokowi, yang yang terjadi selama pemilu presiden hanya sebuah pertandingan dimana ada pihak yang menang dan yang kalah. Setelah pertandingan selesai, kata Jokowi, maka kondisi kembali normal seperti semula. "Sudah tidak ada apa-apa. Rekonsiliasi itu kalau ada perpecahan. Ini ada pilpres, pemilihan presiden. Kalau sudah rampung, ya sudah," katanya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya Hashim Djojohadikusumo mengatakan partainya tidak akan berekonsiliasi dengan Jokowi. Menurut dia, setelah keputusan Mahkamah Konstitusi pun, kubunya tidak akan berdamai dengan kubu Jokowi-Kalla. "Tidak ada rekonsiliasi, enggak bakal," katanya.
Tim Prabowo-Hatta menggugat hasil keputusan Komisi Pemilihan Umum yang memenangkan Jokowi-Kalla dalam pemilu presiden 9 Juli lalu. Berdasarkan penghitungan KPU, Jokowi-Kalla memperoleh 53,15 persen suara, sedangkan Prabowo-Hatta memperoleh 46,85 persen suara.(Baca: Saksi Prabowo Mengaku ke MK Telah Diancam)
ANANDA TERESIA
Terpopuler:
Novela Saksi Prabowo Doakan Israel
Ketua MK Ancam Pidanakan Saksi-saksi Palsu
Megawati Usir Media, Sekjen PDIP Beri Penjelasan
Harun Al Rasyid, Guru Besar Hukum UI Wafat