TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Inspektur Jenderal Ronny F. Sompie mengatakan penangkapan beruntun terduga teroris di Ngawi maupun Jatiasih, Bekasi, merupakan informasi dari para teroris yang telah diamankan. Menurut dia, para terduga teroris itu sudah lama menjadi Daftar Pencarian Orang. (Baca: Kominfo Dinilai Tidak Berwenang Blokir Konten)
"Teroris dulu yang ditangkap menyebutkan mereka penyandang dana. Jadi, penangkapan ini untuk pencegahan agar tidak melakukan teror," kata Ronny ketika dihubungi, Ahad, 10 Agustus 2014. Dia mengaku belum tahu pasti mekanisme para terduga teroris itu dalam penggalangan dana. "Makanya ditangkap untuk kita tanya." (Baca: Warga Segel Masjid Terduga ISIS di Sidoarjo)
Selain menjadi penyandang dana, Ronny mengatakan mereka juga tergabung dalam gerakan negara Islam Irak dan Suriah. "Mereka ingin mendirikan negara Islam dunia. Akan bergerak di sini," kata dia.
Padahal, ISIS bertentangan dengan ideologi yang dianut Indonesia, Pancasila. "Tadinya mereka menginginkan negara Islam Indonesia, tapi sekarang negara dunia," ujarnya. (Baca: Polisi: Penangkapan Teroris Jatiasih Terkait ISIS)
Tadi malam, Densus 88 Antiteror menangkap Afif Abdul Majid di Jatiasih, Bekasi. Afif diduga mendanai kegiatan Ubaid Luthfi Hadiaroh di Aceh pada 2010 lalu. Jumat siang kemarin, Densus 88 juga menangkap Kardi dan Guntur di Ngawi, Jawa Timur. Kardi dan Guntur terlibat pendanaan jaringan Santoso, pemimpin kelompok teroris di Poso, Sulawesi Tengah.
LINDA TRIANITA
Terpopuler
Kabar Pembakaran Rumah Saksi Prabowo Tak Terbukti
Pria Saudi Tak Boleh Nikahi Wanita dari Negara Ini
Tim Jokowi Siapkan 80 Halaman Pembelaan
Enam Wilayah Indonesia Waspada Penyebaran ISIS
Massa Prabowo Bentrok dengan Polisi di KPU Jatim