Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Cara Tangkal Penyebaran Ebola pada Jemaah Haji  

image-gnews
Ilustrasi virus Ebola. ISSOUF SANOGO/AFP/Getty Images
Ilustrasi virus Ebola. ISSOUF SANOGO/AFP/Getty Images
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penyelenggaraan ibadah haji tahun ini dikhawatirkan akan menjadi salah satu medium penyebaran virus ebola di Arab Saudi. Virus ini, selain berbahaya bagi jemaah haji, juga dapat menelusup ke negara-negara asal jemaah, termasuk Indonesia. (Baca juga : Pemerintah Ingatkan Bahaya Virus Ebola)

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan, Tjandra Yoga Aditama mengatakan ada beberapa langkah yang dilakukan pemerintah Arab Saudi untuk mencegah penyebaran virus ini di Tanah Suci. “Pemerintah Arab Saudi membatasi pemberian visa haji dari tiga negara, yaitu Libya, (Sierra) Leone, dan Guinea, sehingga diharapkan tidak ada penularan virus ebola ke sana," kata Tjandra, yang juga menjabat Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, kepada Tempo, Ahad, 10 Agustus 2014. (baca juga : WHO: Vaksin Ebola Baru Akan Siap Tahun Depan)

Di Indonesia, kata Tjandra, pemerintah juga telah mempersiapkan beberapa hal untuk pencegahan. Di antaranya, melatih petugas kesehatan mengenai penyebaran dan penanganan ebola. Pemerintah juga memberikan penyuluhan terhadap jemaah haji ihwal bahaya virus mematikan ini. (Baca juga : Singapura Bersiap Hadang Ebola)

Pemerintah juga bekerja sama dengan petugas medis di Arab Saudi untuk menangani jemaah yang tertular virus ebola. Pemerintah Arab Saudi akan menyediakan sarana isolasi serta melakukan diagnosis penyakit dan pengobatan. (Baca juga : WHO Umumkan Ebola Darurat Kesehatan Internasional)

Belakangan ini, virus Ebola menjadi masalah besar yang dihadapi beberapa negara di Afrika. Penyakit virus ebola atau ebola virus disease (EVD) merupakan demam berdarah viral dan merupakan salah satu penyakit akibat virus yang paling mematikan bagi manusia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penyakit ini pertama kali dilaporkan pada 1976 di dua tempat berbeda, yaitu Nzara, Sudan; dan Yambuku, Republik Demokratik Kongo. Letak Yambuku dekat dengan Sungai Ebola. Karena itulah penyakit ini dinamai penyakit ebola.

Jumat lalu, Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan status darurat kesehatan internasional terhadap penyebaran ebola yang melanda bagian barat Afrika. Lembaga ini juga menyerukan pemberian bantuan bagi negara-negara yang terkena dampak virus ini.

Keputusan WHO ini keluar setelah otoritas kesehatan Amerika Serikat mengakui pada Kamis bahwa ebola yang menyebar melampaui Afrika bagian barat sudah tak terelakkan. Lembaga nirlaba Doctors Without Borders juga memperingatkan bahwa virus mematikan itu sekarang di luar kendali dengan lebih dari 60 hotspot wabah terdeteksi. Mereka menyebut ebola sebagai "epidemi yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam hal distribusi geografis, orang yang terinfeksi, dan kematian".

AISHA SHAIDRA


Berita Terpopuler

Ayah: Hamdan Zoelva Sering Terima Teror 
Jokowi Angkat Hendropriyono sebagai Penasihat 
UIN Jakarta Ungkap Kejahatan Seks ISIS
Bendera ISIS Berkibar di Samping Kantor Polisi 
Berhemat, DKI Jakarta Tarik Semua Mobil Dinas 
Ratusan Warga Bima Dibaiat Dukung ISIS
Imigrasi Pindah ke Terminal 2, Ini Kata Denny Indrayana

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bagaimana Cara Mencegah Anak Terinfeksi Mycoplasma Pneumoniae?

2 hari lalu

Visual daging sapi yang terinfeksi bakteri Mycoplasma bovis. [ResearchGate.net]
Bagaimana Cara Mencegah Anak Terinfeksi Mycoplasma Pneumoniae?

Vaksinasi dan jaga jarak dengan yang sakit menjadi dua cara untuk mencegah anak terinfeksi mycoplasma pneumoniae.


Mengapa Harus Lakukan Transplantasi Ginjal? Ini Alasannya

2 hari lalu

Operasi ginjal di RSCM.
Mengapa Harus Lakukan Transplantasi Ginjal? Ini Alasannya

Ginjal berfungsi untuk menyaring dan membuang zat sisa, cairan, mineral, dan racun dan lainnya. Mengapa ada yang harus lakukan transplantasi ginjal?


Kemenkes Sebut Mycoplasma Pneumoniae Sudah 6 Kasus Ditemukan di Indonesia

4 hari lalu

Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu (kedua kiri) dan Ketua Umum KILLCOVID19 Adharta Ongkosaputra (kanan) menyaksikan pra-lansia disuntik vaksin COVID-19 AstraZeneca di Rumah Sakit Ukrida, Jakarta, Selasa 1 Juni 2021. Memperingati Hari Lahir Pancasila Komunitas Indonesia Lawan Libas COVID-19 (KILLCOVID19) bekerja sama dengan Kemenkes, RS Ukrida dan RS Pertamina Bina Medika melaksanakan vaksinasi COVID-19 kepada 5000 warga pra-lansia, difabel, tuna wisma dan tokoh agama. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Kemenkes Sebut Mycoplasma Pneumoniae Sudah 6 Kasus Ditemukan di Indonesia

Kementerian Kesehatan mengungkap kasus mycoplasma pneumoniae telah ditemukan di Indonesia sebanyak 6 kasus. Keenamnya berada di Jakarta


Cara Tepat Gunakan Termometer Tubuh Saat Demam

6 hari lalu

sxc.hu
Cara Tepat Gunakan Termometer Tubuh Saat Demam

Bagaimana cara menggunakan termometer tubuh yang tepat, terlebih saat demam?


Pemkot Tangsel Raih Penghargaan STBM Pratama dari Kementerian Kesehatan RI

10 hari lalu

Pemkot Tangsel Raih Penghargaan STBM Pratama dari Kementerian Kesehatan RI

Pemerintah Kota Tangerang Selatan kembali menorehkan prestasi di bawah kepemimpinan Wali Kota Benyamin Davnie dan Wakil Wali Kota Pilar Saga Ichsan.


Efektivitas Wolbachia Perangi Demam Berdarah Dengue, Cara Kerja & Keamanannya

12 hari lalu

Pengamatan sampel nyamuk Aedes aegipty ber-Wolbachia di Laboratorium WMP Yogyakarta. Riset ini dipimpin Profesor Adi Utarini dari UGM yang terpilih menjadi satu di antara 100 orang paling berpengaruh 2021 versi Majalah Time. Dok Tim WMP
Efektivitas Wolbachia Perangi Demam Berdarah Dengue, Cara Kerja & Keamanannya

Salah satu bentuk inovasi terbaru yang kini hadir Indonesia berupa bakteri Wolbachia yang disuntikkan ke dalam sel di tubuh nyamuk Aedes aegypti.


Apa Dampak Gigitan Nyamuk Wolbachia kepada Manusia?

12 hari lalu

Pengamatan sampel nyamuk Aedes aegipty ber-Wolbachia di Laboratorium WMP Yogyakarta. Riset ini dipimpin Profesor Adi Utarini dari UGM yang terpilih menjadi satu di antara 100 orang paling berpengaruh 2021 versi Majalah Time. Dok Tim WMP
Apa Dampak Gigitan Nyamuk Wolbachia kepada Manusia?

Dampak gigitan nyamuk wolbachia, di antaranya gatal dan bentol


Penyebaran Nyamuk Wolbachia untuk Pengentasan DBD di Jakarta Barat Direncanakan Awal Desember

21 hari lalu

Ribuan larva nyamuk di
Penyebaran Nyamuk Wolbachia untuk Pengentasan DBD di Jakarta Barat Direncanakan Awal Desember

Ember berisi nyamuk pembawa bakteri wolbachia itu akan ditaruh di sekolahan, perkantoran, perumahan di kawasan Kembangan, Jakarta Barat.


Indonesia Masih di Urutan 2 Jumlah Terbanyak Penderita TBC Sedunia, Berikut Penjelasannya

22 hari lalu

Ilustrasi obat Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Indonesia Masih di Urutan 2 Jumlah Terbanyak Penderita TBC Sedunia, Berikut Penjelasannya

Indonesia masih berkutat pada peringkat dua penderita TBC sedunia, setelah India. Berikut beberapa pencetus dan kendala penganan tuberkulosis.


Dinkes Kota Bekasi: Satu Warga Positif Cacar Monyet, Sedang Diisolasi

25 hari lalu

An illustration of a monkeypox vaccine. (ANTARA/Shutterstock/am/rst)
Dinkes Kota Bekasi: Satu Warga Positif Cacar Monyet, Sedang Diisolasi

Dinas Kesehatan menerima data tiga kasus positif cacar monyet tapi dua menjalani isolasi di luar Kota Bekasi.