TEMPO.CO, Jakarta - Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri menangkap pria berinisial A di Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Sabtu malam, 9 Agustus 2014. A ditangkap saat berkunjung ke rekannya, penjaja Baghdad Kebab di sebuah rumah toko pada pukul 22.45 WIB. (Baca juga : Danai Teroris Aceh, Pendukung ISIS Dicokok Polisi)
Menurut Suryo, 41 tahun, petugas keamanan setempat, sekitar pukul 22.00 WIB, Perumahan Telkom Satwika Permai di RT 03 RW 01, Kelurahan Jatiluhur, mendadak didatangi aparat kepolisian berpakaian preman yang menumpang empat mobil pribadi. Ia lantas menanyakan keperluan mereka. (Baca juga : Polri Klaim Pendukung ISIS Tak Banyak)
"Kegiatan kepolisian," kata Suryo, menirukan jawaban seorang polisi. Lantaran masih penasaran, ia mencoba bertanya lebih lanjut, tapi malah dibentak polisi tersebut. "Kamu jangan banyak bicara," katanya, kembali menirukan polisi. Lalu sejumlah polisi menuju tempat penjualan kebab yang masih buka. "Anggota kepolisian langsung memantau ke dalam ruko," kata Suryo. (Baca juga: ISIS Indonesia Tak Terafiliasi ISIS Irak-Suriah)
Hanya beberapa menit di dalam ruko, mereka lalu langsung pergi. Baru sekitar sejam kemudian aparat Densus berseragam dan bersenjata lengkap tiba di lokasi. Warga kemudian dilarang mendekat. "Dia menunjukkan surat tugas," ujar Suryo. "Di dalam, seorang polisi mengobrol dengan ibu-ibu," kata Suryo.
Tara, ketua RT setempat, mengatakan tempat usaha kebab sudah berjalan selama setahun. Sedangkan A adalah besan pemilik usaha kebab tersebut. "A adalah orang Solo, baru datang beberapa bulan lalu," kata Tara.
Ia tak mengetahui identitas A ataupun pemilik usaha kebab tersebut. Sebelumnya, Tara pernah meminta data pribadi pemilik warung kebab itu, tapi ditolak. Alasannya, pemilik toko kebab itu mengaku sudah tercatat di kelurahan lainnya di wilayah Bekasi.
A kemudian diciduk Densus 88 Antiteror. Dia diketahui merupakan donatur bagi para teroris di Aceh pada 2010. Baru-baru ini, A telah berikrar menjadi anggota kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Densus 88 telah lama memburu A, yang telah terlibat pendanaan teroris di Aceh sejak 2010. Polisi baru bisa menangkap A saat dia berkunjung ke rekannya di Jatiasih.
WARSONO
Berita Terpopuler
Ayah: Hamdan Zoelva Sering Terima Teror
Jokowi Angkat Hendropriyono sebagai Penasihat
Imigrasi Soekarno-Hatta Dipindah, Begini Dampaknya
Air Asia Protes Imigrasi Soekarno-Hatta Dipindah
Pasukan AS Gempur Pertahanan ISIS di Irak
Polisi Akan Bekukan Aset Para Penyebar ISIS